Bapak Tetap Beribawa

Tulungagung, 28 September 1998

Kepada

Yth. Bapak H. Muhammad Soeharto

Jl. Cendana Jakarta

BAPAK TETAP BERWIBAWA [1]

Assalamu’alaikum wr. wb.

Sebelum saya ucapkan terima kasih karena telah membaca surat saya. Semoga keadaan bapak sekeluarga baik-baik saja sekarang, seperti keadaan saya sekeluarga.

Pak Harto yang sangat saya hormati, perkenalkan nama saya adalah Dian, sekarang saya kelas dua di SLTP 02 Tulungagung. Sejak kecil saya sangat mengagumi Bapak dan saya suka sekali jika Bapak sedang tersenyum, Bapak kelihatan berwibawa sekali.

Tapi sekarang Bapak dan keluarga sedang diterpa oleh cobaan yang datangnya bertubi-tubi. Saya memang tidak terlalu mengerti dengan politik, tapi saya mengerti keadaan Bapak sekarang ini. Saya sangat prihatin atas segala yang Bapak alami saat ini. Semoga Bapak selalu diberi ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi segala cobaan dari Tuhan Yang Maha Esa. Doa saya akan selalu menyertai Bapak.

Saya kira cukup sekian surat dari saya. Saya mohon maaf jika kata-kata saya ada yang tidak sopan dan menyinggung Bapak, maklum Pak, orang desa. Sekali lagi terima kasih Pak Harto. (DTS)

Wassalamu’alaikum wr. wb.,

Dian Novita

Tulungagung – Jawa Timur.

[1] Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 80. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat  yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto mengundurkan diri. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.