40 ANGGOTA ALRI DAN KKO DITAHAN [1]
Djakarta, Kompas
Wakil Panglima ALRI Letdjen KKO Hartono menjatakan Djumat pagi di Djakarta, 40 orang anggauta ALRI dan KKO telah ditahan dalam Operasi “Bhratasesa” untuk membersihkan ALRI dari sisa2 G-30-S/PKI jang telah mulai dilantjarkan enam bulan jang lalu. Mereka terdiri dari tamtama2 sampai kepada perwira berpangkat Letnan Kolonel.
Letdjen Hartono belum bersedia menjebutkan nama mereka jang ditahan dan kegiatan apa jang telah mereka lakukan karena semua masih dalam pemeriksaan. Mungkin sekali djumlah mereka akan bertambah.
Oleh Panglima dikatakan bahwa sedjalan dengan meningkatnja kegiatan sisa2 PKI maka sedjak enam bulan jang lalu pembersihan ditingkatkan dan dipusatkan kepada Operasi “Bhratasesa”. Pelaksanaannja di Kodamar2 dilakukan oleh Operasi “Ikan Paus”.
Terlibat “Blitar Selatan”
Atas pertanjaan Djendral Hartono mengatakan bahwa beberapa dari 40 orang jang ditangkap itu ada djuga jang setjara tidak langsung terlihat dalam perisitwa Blitar Selatan. Sebagian besar berasal dari Surabaja. Sebagai diketahui tahun lalu KKO telah memetjat 80 orang anggotanja karena desersi dan indisipliner.
Djendral Hartono djuga menjatakan, bahwa pembersihan dikalangan ALRI telah dilakukan sedjak 1965 ketika 140 perwira jang tergabung dalam apa jang dinamakan “Gerakan Perwira Progresif Revolusioner” (GPPR) dipetjat, karena mentjoba mendjatuhkan Pangal Laksamana Madya RE. Martadinata (almarhum). Gerakan ini menurut Djendral Hartono ada hubungannja dengah PKI, sebagai terbukti dalam pemeriksaan Wakil PM I Dr. Subandrio sebagai seorang tokoh penting G 30 S/PKI jang telah didjatuhkan hukuman mati oleh Mahmillub.
Peremajaan Dalam ALRI
Sementara itu Djumat pagi diruang Pangko MBKKO setjara administratif telah diserahkan djabatan Pangko dari pendjabat lama Letdjen KKO Hartono kepada pendjabat baru Majdjen KKO Mukijat. Letdjen Hartono telah memegang djabatan selama 8 tahun.
Serahterima setjara resmi akan dilakukan tanggal 16 September jang akan datang. Dalam kesempatan itu djuga akan diumumkan pendjabat2 baru dalam staf teras jaitu Majdjen Suwadji, Majdjen Kusnaniwoto dan Majdjen Imam Sutomo serta pengisian djabatan Panglima Kodamar, untuk Daerah Tengah Laksda Sudomo dan Daerah Timur Laksda Susatyo Mardi sedang untuk daerah Barat diumumkan dikemudian hari. (DTS)
Sumber: KOMPAS (14/9/1968)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 204-205.