STRUKTUR POLITIK SEKARANG ORLA MINUS PKI

STRUKTUR POLITIK SEKARANG ORLA MINUS PKI

  • Ketua MPRS [1]

 

Bandung, Angkatan Bersendjata

Ketua MPRS Djenderal Abdul Haris Nasution berkesimpulan, bahwa usaha untuk melakukan pengstrukturan politik baru, usaha untuk pembaharuan jang mendasar dan menjeluruh ternjata untuk sekarang tidak terdjadi malahan unsur pembaharuannja (Angkatan 66) sudah banjak luntur bahkan lesu atau dalam frustasi.

Struktur politik kita sekarang, menurut penilaian Ketua MPRS, masih dalam struktur politik status quo, jakni struktur politik Orla minus PKI/kultus individu. Struktur politik “status quo” itu adalah hasil pembaruan politik terhadap struktur politik Nasakom, sesudah terdjadi peristiwa “Lubang Buaja”. Perombakan struktur politik Nasakom itu dipelopori masing2 oleh KAMI, Kesatuan2 Aksi, partai2 jang tergabung dalam Front Pantjasila, Golongan Karya dan ABRI.

Memberikan tjeramah dihadapan anggauta BPC Siliwangi di Bandung baru2 ini tentang pengorbanan struktur politik, Pak Nas berpendapat, bahwa untuk melaksanakan reconstructing politik itu pada situasi dan kondisi dewasa ini, ialah dengan suatu sistim distrik dan sistim proporsionil. Menurut pendapat pribadi Djenderal Nasution, dengan sistim inilah usaha pengstrukturan kembali politik itu akan lebih efisien dan demokratis. (DTS)

Sumber: ANGKATAN BERSENDJATA (03/02/1969)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 242.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.