ISSUE DALAM ISSUE PNI

ISSUE DALAM ISSUE PNI

Beraliansi Dgn Parmusi?[1]

 

Djakarta, Duta Revolusi

Belakangan ini kembali adanja golongan tertentu jang melemparkan suatu issue politik jang lebih bersifat wishfull thinking, jang menjebutkan adanja rentjana ALIANSI antara Partai Nasional Indonesia dengan ex Masjumi jang sekarang sudah menggunakan wadah barunja jang bernama Partai Muslimin Indonesia.

Pelemparan issue ini dimulai dengan adanja tulisan jang dimuat dalam madjalah “Pembina”, baru2 ini jang ditadjuk-rentjana oleh harian “Pedoman” hari Selasa jl. dimana “Pedoman” menjatakan persetudjuannja tentang gagasan aliansi antara dua partai itu.

Masih Terlampau Pagi

Dalam hubungan ini dari kalangan politisi diluar partai PNI dan Parmusi, “DUVOL” memperoleh keterangan, bahwa persoalan itu masih terlampau pagi untuk dikomentari. Sebaiknja mengenai masalah aliansi ini, kita tunggu statement resmi dari dua partai jg bersangkutan.

Karena sampai sekarang ini, demikian sumber “Duvol” itu melandjutkan, kita belum tahu persis apakah jg dimaksud aliansi ini apakah datang dengan setjara anblok partai apakah tjuma dari beberapa orang pimpinan kedua partai tsb?

Apakah Sudah Waktunja?

Lepas dari persoalan rentjana aliansi antara PNI dan Parmusi itu, sumber “Duvol” lebih djauh mengatakan bahwa masalah “aliansi” itu sendiri sebenarnja tak usah dinjatakan didalam prakteknja otomatis sudah berdjalan. Kerdjasama antar. parpol dan ormas, sekalipun tidak diumumkan, suatu aliansi, kenjataannja bisa dirasakan bahwa kerdjasama itu ada. Terutama sekali antara pimpinan dalam menghadapi sesuatu masalah.

Menurut pendapat sumber “Duvol’ masalah aliansi antara PNI dan Parmusi, kalau memang dan benar ada, apakah sudah waktunja dan dgn adanja aliansi ini, punja konsekwensi politik jang djauh,jang lebih penting apakah mungkin sesuatu rentjana aliansi jang begitu prinsipil itu, dapat diputuskan begitu sadja antar pimpinan tanpa pentjegahan dan pendukungan massa dari kedua partai jang ingin beraliansi itu. Setidak-tidaknja, gagasan itu baru akan mendjadi demokratis, kalau masalah aliansi ini sudah digodok baik pada tingkat bawah dan tingkat atas.

Demikian sumber “Duvol” mengachiri keterangannja. (DTS)

Sumber: DUTA REVOLUSI (16/05/1969)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 258-259.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.