ABRI TAK AKAN MEMONOPOLI SEMUA PEKERDJAAN

Presiden Pada Hari Djadi Ke XVII RPKAD

ABRI TAK AKAN MEMONOPOLI SEMUA PEKERDJAAN [1]

 

Djakarta, Kompas

Kewadjiban jang dipikul dipundak ABRI memang berat, ABRI telah mendjadi pelopor Orde baru dan kini harus mendjadi pelopor orde pembangunan. Walaupun demikian besar peranan jang dipegangnja, ABRI sama sekali tak akan memonopoli semua pekerdjaan. Oleh karena ABRI sendiri memang tak akan mampu mengerdjakan segala2nja.

Hal itu dinjatakan Presiden Soeharto pada upatjara penjerahan “Samkarya Nugraha” kepada Pusat Pasukan Chusus Angkatan Darat (RPKAD) jg diselenggarakan bersamaan dengan peringatan hari djadi (ulang tahun) ke XVII-nja di Batudjadjar, Bandung, Rabu kemarin.

Menjinggung mengenai pelaksanaan pembangunan, Presiden menjatakan, bahwa dalam melaksanakan pembangunan itu seluruh kekuatan bangsa harus dikerahkan, termasuk didalamnja sumbangan positip jang diberikan ABRI.

Peranan ABRI dalam melaksanakan pembangunan, sesuai dengan dwi-fungsinja, harus didjuruskan pada dua arah. Pertama, pengamanan phisik, artinja ABRI harus mentjegah segala kemungkinan dan menindak segala gangguan keamanan jang timbul jang semuanja itu harus dilakukan berdasarkan ketentuan hukum dari bidang masing2.

Dan kedua, ABRI harus ikut serta setjara aktif dalam melaksanakan pembangunan melalui operasi bakti dan fungsi kekarjaannja.

“Oleh karena itu kepada Korps Baret Merah chususnja saja minta untuk terus-menerus meningkatkan mutunja sebagai pasukan komando”.

Kembalinja Irian Barat Bukan Berupa Hadiah

Menjinggung soal Irian Barat Presiden menjatakan, bahwa kembalinja Irian Barat ke wilajah Indonesia itu bukan merupakan hadiah dari luar, bukan pula sekedar kepandaian dimedja perundingan, melainkan benar2 didukung oleh prestasi RI dibidang militer dan persiapan sungguh2 dari seluruh rakjat. (DTS)

Sumber: KOMPAS (16/04/1969)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 353.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.