KONPERENSI PERS KAS HANKAM LETDJEN SUMITRO MENGENAI REORGANISASI ABRI WEWENANG OPERASIONIL SELURUH ABRI DITANGAN MENTERI HANKAM/PANGLIMA ABRI

KONPERENSI PERS KAS HANKAM LETDJEN SUMITRO MENGENAI REORGANISASI ABRI WEWENANG OPERASIONIL SELURUH ABRI DITANGAN MENTERI HANKAM/PANGLIMA ABRI [1]

. Kepala Staf Masing2 Angkatan Hanja Mempunjai Wewenang Pembinaan

. Seskoad, Seskoal dan Seskau Dilebur Djadi Sekolah Staf Komando ABRI.

 

Djakarta, Kompas

Dengan adanja integrasi dikalangan Angkatan Bersendjata, diharapkan ABRI berdiri diatas satu doktrin jakni “Saptamarga”, bergerak diatas hanja satu pokok kebijaksanaan “Hankamnas” (pertahanan Keamanan Nasional) dan berdiri diatas satu strategi dan konsepsi operasionil.

Segi operasionil seluruh kekuatan ABRI berada disatu tangan jakni pada Menteri Hankam/PanglimaABRI, sedang pembinaan administrasi personil berada pada tangan Kepala Staf masing2 Angkatan. Dengan demikian nantinja masing2 Kepala Staf Angkatan tidak dapat “menggerakan” anggota2nja untuk operasi, sebab Kepala Staf hanja berwewenang untuk membina sadja.

Demikian diterangkan oleh Kepala Staf Hankam Letdjen Sumitro dalam konperensi persnja hari Senin kemarin di aula Hankam selama 1 1/2 djam. Konperensi pers itu sengadja diadakan untuk memberikan penerangan sekitar latar belakang daripada perobahan dan penjempurnaan dalam tubuh ABRI.

Kepala Staf Hankam membentangkan djuga, bhw dengan adanja reorganisasi dalam tubuh ABRI itu, maka diharapkan interest (kepentingan) masing2 angkatan dapat dikurangi/dihilangkan.

Ada Perobahan Pada Masing2 Angkatan

Perobahan struktur organisasi ABRI itu akan menimbulkan pula perobahan2 Pada masing2 Angkatan akan dihilangkan. Demikian pula halnja dengan Asisten Intelidjen, Asisten Karya, Asisten Sospol. Semua pekerdjaan bagian2 itu akan ditampung oleh Pusat cq Staf Perentjanaan Umum, Staf Departemental dan Staf Kekaryaan dari Departemen Hankam.

Demikian pula akan dilakukan peleburan Seskoad (Sekolah Staf Komando Angkatan Darat), Seskau (Sekolah Staf Komando angkatan Udara) dan Seskoal (Sekolah Staf Komando Angkatan Laut) mendjadi Sekolah Staf dan Komando ABRI.

Mengenai terbentuknja Kowilhan (Komando Wilajah Pertahanan) didjelaskannja, bahwa hal itu diadakan untuk mendjamin integritas di daerah-daerah. Komando Wilajah Pertahanan di Sumatera-Djawa dan Sulawesi dipimpin oleh wakil dari Angkatan Darat. Kowilhan Kalimantan dipimpin oleh Angkatan Udara, sedangkan Kowilhan Nusatenggara – Maluku dan Irian Barat dipimpin oleh Angkatan Laut.

Pembentukan Kowilhan2 itu baru akan direalisir pada tanggal 1 April 1970 bersamaan dengan Repelita tahap kedua, sebab anggaran untuk Kowilhan2 itu baru dimasukkan dalam Repelita tahap ke II.

Ide Reorganisasi Sudah Sedjak 1966

Menurut Letdjen Sumitro ide untuk melakukan reorganisasi dan penstrukturan kembali ABRI itu ada sedjak tahun 1966, tapi terpaksa dilaksanakan per-lahan2, sebab menjadari betapa besarnja tanggungdjawab jang dipikul oleh ABRI. Kalau dilaksanakan setjara tjepat dan dengan perhitungan kurang masak serta membiarkan emosi dan nafsu berbitjara, maka segala2nja akan berantakan. Djustru tindakan jang ber-hati2 itu sering kali memperoleh tanggapan negatif se-akan2 ABRI kurang berani atau kurang tjepat bertindak.

Kas Hankam djuga mengemukakan tjiri2 daripada Indonesia, sebagai salah satu negara jang sedang berkembang. Dalam negara sematjam itu terdapat ketidakstabilan jang diakibatkan oleh tjampur tangannja negara lain dan golongan2 dalam kehidupan politik nasional.

ABRI djuga ikut ditarik kesana-kemari hanja untuk memenangkan golongannja sendiri. Hal itu pulalah jang menjebabkan ABRI ter-petjah2. Maka untuk mendjamin agar tak timbul pertarungan kekuasaan dan tegaknja demokrasi, pada waktu itu sudah dirasakan saatnja mengadakan pengintegrasian kekuatan ABRI mendjadi satu kekuatan sosial politik disamping kekuatan2 sosial-politik lainnja.

Atas pertanjaan mengenai djabatan Menteri Hankam/Panglima ABRI, Kas Hankam menjatakan, bahwa menurut pendapatnja untuk sementara waktu lebih baik djabatan itu dipegang oleh seorang anggota Angkatan Bersendjata sampai tertjapainja stabilitas nasional. (DTS)

Sumber: KOMPAS (07/10/1969)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 399-400.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.