DI DPR-GR MELELAHKAN DAN MENDJEMUKAN [1]
Djakarta, Antara
Dalam keterangannja kepada pers Djum’at pagi, Ketua Fraksi Partai Muslimin Indonesia dalam DPRGR, Abdul Mu’thi SH mengatakan, kalau Bung Hatta menjorot persoalan konsensus didalam DPRGR maka jang segera terasa ialah sikapnja jang prinsipil pertimbangannja jang objektif dan pengertiannja jang mendalam tentang masalah jang bersangkutan.
Bung Hatta adalah seorang eksper demokrasi, pemimpin jg berdjuang untuk tegaknja demokrasi sedjak mudanja sampai pada saat2 jang segelap2nja bagi nasib demokrasi ditanah air kita. Sebab itu, kata Mu’thi ia tidak heran kalau kritik Bung Hatta mendapat tanggapan jang positif dan luas dikalangan masjarakat.
Abdul Mu’thi menjatakan bahwa bahkan dikalangan DPRGR sendiri sudah banjak terdengar keluhan2 betapa melelahkan dan mendjemukan usaha untuk mentjapai konsensus itu. Lagipula sangat menghambat kelantjaran kerdja lembaga legislatif itu.
Sebagai tjontoh, mendjelang berachirnja masa sidang ke – 4 DPR-GR tgl. 4 Djuli jang lalu terdapat 109 masalah jang diadjukan kepada DPRGR belum djuga diselesaikan diantaranja sedjumlah RUU Pokok Pendidikan, RUU tentang Otonomi Daerah, RUU tentang Pertimbangan Keuangan diantara Pusat dan Daerah, dan RUU tentang Kepartaian Keormasan dan Kekaryaan.
Dr. Moh. Hatta dalam tjeramahnja baru2 ini menjatakan tidak setudju dengan tjara2 demokrasi jang berlaku kini dimana putusan2 sidang diambil dengan “suara bulat”. Putusan2 demikian dianggapnja “nonsense dan paling reaksioner”. Ia menginginkan musjawarah berunding jang mengambil keputusan dengan suara terbanjak minimal dua pertiga dari total suara.
Ketua Komisi IV (Pendidikan, Kebudajaan dan Agama) DPR-GR Abdul Mu’thi mengatakan hal jang tragis adalah bahwa kita sanggup menumbangkan redjim orla dalam tempo jang singkat berkat semangat demokrasi jang menjala-njala didalam dada rakjat. Tetapi kita tidak tjukup tjakap merebut waktu untuk membina kehidupan demokrasi dibawah naungan UUD 1945. (DTS)
Sumber: ANTARA (10/07/1970)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 472-473.