SJAICHU AKAN SPONSORI PERTEMUAN PARTAI2

SJAICHU AKAN SPONSORI PERTEMUAN PARTAI2 [1]

 

Djakarta, Sinar Harapan

Ketua PBNU KHA. Sjaichu atas pertanjaan pers mendjelaskan pendiriannja bahwa koalisi besar seperti jg diserukan Sekdjen Parkindo Sabam Sirait baru2 ini adalah terlampau prematur dibitjarakan pada waktu sekarang. Ia mengatakan bahwa koalisi atau aliansi hanja dapat dilakukan setelah Pemilihan Umum nanti.

Jang perlu ditingkatkan ialah peranan kelompok2 jang telah terbentuk baru2 ini, seperti Kelompok Persatuannja bagi Partai2 Islam dan Demokrasi Pembangunan bagi partai2 lain.

“Saja setudju adanja meeting of mind antara partai2 politik jang meningkatkan peranan partai2 kearah jang lebih baik. Untuk itu saja bersedia mensponsori pertemuan partai2″, katanja menegaskan. Hal tersebut ditempuh bahkan menghadapi golkar, tetapi supaja adanja pertukaran pikiran antara tokoh politisi dalam parpol terutama menghadapi Pemilu jg akan datang. Menjinggung Pemilihan Umum kalau dibandingkan dengan Pemilihan Umum tahun 1956. la mendjelaskan bahwa Pemilu tahun 1965 itu kalau dilihat dari demokrasi barat tjukup demokratis, tetapi pada waktu itu pemimpin2 politik tidak melihat kesadaran politik dan tingkat hidup masjarakat jang mempengaruhi situasi pada waktu itu. Kalau dilihat dari demokrasi Pantjasila bagaimana tanja pers, didjawab “Kapan Demokrasi di Indonesia tidak berdasarkan Pantjasila, semua berdasarkan Pantjasila setjara teoritis, tetapi dalam pelaksanaan sering menjimpang”, tambahnja.

Berbitjara soal pembaharuan struktur politik sebagai hasil Pemilihan Umum jg akan datang ia menerangkan bahwa semua kekuatan sosial politik dalam negeri setudju perubahan struktur politik tetapi katanja kalau jang dimaksud adanja satu golongan jang memegang mutlak kekuasaan sehingga jang lain mendjadi oposisi kepada partai jang berkuasa, maka selama sepuluh tahun mendatang ini tidak akan ada kekuatan jang memegang sendiri pemerintahan di Republik. “Semua kita harus beladjar dari sedjarah” Demikian Sjaichu, Siapa jang bermain dengan air atau mau memegang sendiri kekuasaan maka akan hantjur sendiri.

Ia memberikan pendapatnja tentang apa jang dikatakan program “oriented” dan “ideologi oriented”, jang banjak diributkan beberapa orang dalam masjarakat partai, kata Sjaichu semuanja mempunjai program jang termaktub dalam Anggaran Dasar sendiri sudah merupakan program djangan dikatakan bahwa Partai tak mempunjai program. Pendapat demikian tidak benar. ”Tjoba lihat dengan adanja golongan karya di DPR GR, mereka sudah membitjarakan politik disini. Politik pertanian, misalnja bukan teknis pertanian itu sadja sudah berpolitik, berarti sama dengan partai politik. Djadi kalau dikatakan hanja itu tidak benar, orang2 partaipun berkarya”, katanja dengan nada serius. (DTS)

Sumber: SINAR HARAPAN (17/03/1971)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 635-636.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.