PRESIDEN ADAKAN KONSULTASI DGN PARPOL2

PRESIDEN ADAKAN KONSULTASI DGN PARPOL2

Pendjelasan2tTtg Masalah2 Nasional Penting Diberikan [1]

 

PRESIDEN Soeharto hari Rabu malam telah mengadakan pertemuan dan konsultasi dengan Pimpinan2 Parpol dan Golkar jang berlangsung selama 4 djam di Istana Merdeka.

Dalam pertemuan itu Kepala Negara telah memberikan pendjelasan2 mengenai masalah nasional jang dianggap penting sebagai langkah landjutan dari pelaksanaan pemilihan umum jang baru lalu, chususnja persiapan pelantikan dan peresmian DPR dan MPR hasil Pemilu.

Menurut Sekretaris Kabinet Sudharmono SH dalam keterangannja kepada wartawan Kamis kemarin, pertemuan itu berlangsung menurut pengelompokan masing2 partai. Pertemuan pertama djam 17.00 – 18.00 dengan kelompok PNI, Parkindo, Katholik, IPKI dan Murba. Kedua djam 19.00 – 20.00 dengan kelompok jaitu NU, Parmusi, PSII, dan Perti. Dan ketiga, djam 20.00 – 21.00 dengan Golkar.

Dari partai Katholik hadir I.J. Kasimo dan Dacosta; PSII – Anwar Tjokroaminoto dan Bustaman SH; NU – Idham Cholid; Parmusi – H.M.S. Mintaredja SH dan Husni Thamrin; Golkar – Sapardjo dan Murdopo; PNI – Isnaeni dan Hardjanto; Parkindo – Sabam Sirait dan Alex Wena; IPKI – Hasjim Ning dan Hidajat; Murba – Maruto dan Murbantoko; Perti – Rusli Chalil dan Judo Paripurno SH. Dikatakan pula pertemuan dengan Parpol dan Golkar ini akan diadakan lagi dalam satu dua hari ini. Demikian Sudharmono.

Sementara itu Ketua Partai Muslimin Indonesia H.M.S. Mintaredja mengatakan kepada AB, bahwa dalam pertemuan itu Presiden telah mengadjukan saran2 kepada Parpol bagaimana kalau dalam rangka menegakkan dan menumbuhkan demokrasi ditempuh “langkah2” tertentu (dalam istilah Mintaredja “kalau begini, kalau begitu”, Red). Tapi Mintaredja tidak memperdjelas lebih landjut langkah2 apa jang akan diambil karena masih akan berlangsung lagi pertemuan, katanja.

“Jang djelas Presiden memberikan arah, dan djuga menjarankan kemungkinan adanja pengelompokan”. (DTS)

Sumber: ANGKATAN BERSENDJATA (08/10/1971)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 804-805.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.