PRESIDEN BERTEMU DGN PARPOL2 DAN GOLKAR

PRESIDEN BERTEMU DGN PARPOL2 DAN GOLKAR

Anggota DPR tertua pimpin sidang ke-1 [1]

 

Djakarta, Pedoman

Presiden Soeharto telah mengadakan pertemuan terpisah dengan pimpinan partai dan golkar untuk mengadakan konsultasi guna memberikan pendjelasan tentang hal2 jang menjangkut kepentingan nasional chususnja mengenai hasil Pemilu seperti peresmian anggota DPR baru.

Pertemuan tsb. berlangsung di Istana Merdeka dari djam 17.00 sid djam 21.00 Rabu jl. jang merupakan terpisah dalam kelompok2. Kelompok pertama dengan pimpinan partai Katholik, PNI Parkindo, IPKI dan Murba. Kelompok kedua terdiri dari partai NU, PSII, PARMUSI dan PERTI dan terachir dengan pimpinan Golkar pusat.

Menurut Sekkab Majdjen Soedharmono SH pertemuan itu berlangsung masing2 selama satu djam dengan tiap komposisi pada hari Rabu malam jl. dan pertemuan seperti itu masih akan dilandjutkan dalam satu dua hari ini, tetapi Soedharmono SH belum dapat memberikan kepastian kapan pertemuan itu akan dilandjutkan.

Dari tiap pimpinan partai politik hadir sebanjak 2 orangjang merupakan Ketua dan Sekdjen dari PNI, Isnaeni dn Hardjanto, IPKI Hasjim Ning dan Hidajat, Murba Maruto Nitimihardjo dan Murbantoko, Katholik I.J. Kasimo dan Da Costa, dan dari Parkindo Alexander Wenas dan Sabam Sirait kemudian menjusul dari PSII Anwar Tjokroaminoto dan Bustaman SH Perti, Rusli Halil dan Judo Paripurno, Parmusi Mintaredja SH dan Husni Thamrin dan dari NU hanja hadir Idham Chalid sendiri. Sedang dari pimpinan Golkar Pusat Majdjen Murdopo dan Brigdjen Sapardjo.

Mendagri Lapor

Hari Kamis kemarin Menteri Dalam Negeri/Ketua PLU Amir Machmud dan Kaskar Hankam Letdjen Darjatmo dengan didampingi oleh Sekkab Soedharmono SH telah melapor kepada Presiden Soeharto. Mendagri Amir Machmud menolak untuk memberikan djawaban ketika ditanja oleh pers. sambil menunjduk kepada Sekkab Soedharmono SH.

Kepada pers, Soedharmono menerangkan bahwa Mendagri Amir Machmud hanja melaporkan pesiapan tehnis tentang pelantikan anggota DPR baru. Disamping itu djuga dibitjarakan bahwa sidang DPR hasil pemilu jang pertama akan dipimpin oleh anggota tetua dan akan dibantu oleh anggota termuda.

Soedharmono menolak memberikan djawaban apakah jang dimaksud untuk mendjadi ketua dan pembantunja tsb. KH Bisjri Sjamsuri dari NU Bangkalan Madura jang berumur 84 tahun dan Anak Agung Oka Mahendra dari Golkar Bali berumur 25 tahun seperti jang diberitakan.

Karena pembitajaraan tsb. berlangsung lebih dari satu djam maka pers mendesak Soedharmono dengan mengatakan “Masa tjuma itu jang dibitjarakan, kok selama itu” didjawab oleh Soedharmono “Demikianlah setjara garis besarnja” Kembali pers bertanja “Apakah dibitjarakan kemungkinan adanja 2 partai” itu terserah kepada sdr2. untuk memberikan komentarnja, apakah dalam tadjuk kata Soedharmono mendjawabnja dengan berbalik bertanja kepada wartawan ” Saja harus djawab apa”. (DTS)

Sumber: PEDOMAN (08/10/1971)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 805-806.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.