PRESIDEN SOEHARTO:
SEGI2 LAIN DARI PEMBANGUNAN TETAP DIPERHATIKAN [1]
Bandung, Antara
Presiden Soeharto menerangkan, kendatipun pembangunan ekonomi menduduki tempat yang terdepan dalam segala prioritas pembangunan bangsa kita, segi2lain dari pembangunan tetap kita perhatikan.
Kepala Negara mengemukakan hal ini Senin siang, pada pembukaan Musyawarah Nasional ke enam Persatuan Sarjana Hukum Indonesia (Persahi) di Lembang.
Ia menambahkan, dimensi pembangunan bangsa kita tetap luas yang meliputi pengembangan nilai2 dasar yang kita anggap vital, menumbuhkan tata kehidupan yang harmonis, mengembangkan bakat dan harkat manusia, memelihara lembaga2 dan tata cara yang kita pilih untuk hidup ber-bangsa dan ber-negara.
Dari tujuan dimensi pembangunan tampak jelas peranan para akhli hukum, baik untuk mewujudkan azas dan sendi negara maupun untuk melancarkan proses pembangunan bangsa dalam arti yang luas tadi.
Amanat Kepala Negara yang dibacakan Ketua Umum Persahi YE. Kanter SH, mendapat sambutan hangat dari peserta Munas karena tidak menyangka adanya amanat Kepala Negara.
Presiden mengemukakan, musyawarah tidak saja akan bermanfaat bagi peserta Munas Persahi tetapi juga bagi bangsa yang kini tengah membangun. Pada keberhasilan pembangunan inilah segala perhatian danusaha harus kita tumpahkan
Dalam tahap2 pembangunan yang sekarang, pembangunan ekonomi masih menduduki tempat yang utama dalam gerak pembangunan nasional kita. Namun, meskipun pembangunan ekonomi yang kita utamakan, unsur2 sosial politik, unsur manusia sebagai pelaksana pembangunan tetap mendapat perhatian yang seimbang pula.
Pembangunan Untuk Manusia
Pembangunan adalah untuk manusia dan bukan sebaliknya, manusia untuk pembangunan. Tujuan pembangunan kita pada akhirnya untuk membangun manusia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia, kata Presiden yang selanjutnya mengemukakan, kendati pembangunan ekonomi menduduki tempat terdepan, segi2lain dari pembangunan mendapat perhatian.
Pemikiran Dari Ahli Hukum
Kepala Negara mengemukakan, Persahi terdiri dari sarjana2 hukum dan ahli2 hukum yang lapangan pekerjaannya dapat dikatakan menyentuh semua segi kehidupan bangsa dan negara kita di hampir semua tingkatan, baik Pemerintahan maupun masyarakat.
Berdasarkan pengetahuan dan pengalaman praktek di bidang masing2, Presiden mengharapkan Persahi mampu memberikan sumbangan2 pikiran yang dapat digunakan dalam pembinaan hukum nasional, yang sesuai dengan landasan dan tujuan negara kita yang berdasarkan Pancasila, yang dapat memberikan rasa keadilan seluas2nya, yang dapat melancarkan proses pembangunan bangsa.
Ia mengharapkan Persahi dapat memberikan sumbangan yang makin besar bagi pembangunan bangsa dan negara yang sama2 kita cintai.
Musyawarah Nasional Persahi ke enam dihadiri 153 peserta dari berbagai daerah Indonesia, yang berlangsung hingga tanggal 22 Desember mendatang. (DTS)
Sumber: ANTARA (19/12/1977)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IV (1976-1978), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 428-429.