PELAJARI USAHA PENINGKATAN EKSPOR NEGARA ASEAN LAINNYA

PRESIDEN KEPADA PARA DUBES RI :

PELAJARI USAHA PENINGKATAN EKSPOR NEGARA ASEAN LAINNYA

Presiden Soeharto meminta para Dubes RI di Asia Tenggara dan Jepang mempelajari kemungkinan peningkatan ekspor non-minyak Indonesia ke wilayah tersebut, serta melihat apa yang telah dilakukan Negara ASEAN lainnya dalam usaha serupa. Dengan demikian dapat diketahui apa yang bisa dipelajari dari mereka.

Demikian Menlu Mochtar Kusumaatmadja setelah pertemuan Presiden dengan para Dubes Indonesia di Asia Tenggara dan Jepang di Bina Graha, Selasa kemarin. Para Dubes itu adalah: A.J. Witono (Jepang), Hasnan Habib (Muangthai), Makmun Murod (Malaysia), Wahono (Birma), Soedarmono (Filipina). Sedangkan Laos, Kamboja dan Singapura oleh Kuasa Usaha Sufri Jusuf, Soedjono Djunjunan, dan Hendro Soeseno.

Menurut Menlu, Presiden menekankan dipelajarinya pengalaman Negara ASEAN dalam peningkatan penyerapan tenaga kerja.

"Ini penting sekali, karena dalam Pelita III nanti, hal tersebut akan mendapat perhatian. Barangkali Filipina, Singapura, Malaysia dan Muangthai mempunyai pengalaman yang dapat kita manfaatkan," tambahnya.

Ketika ditanya kenapa Dubes RI di Vietnam Haidi SH tidak hadir, Menlu mengatakan:

"sudah pulang lebih dahulu, karena mempersiapkan kunjungan saya." Menurut rencana Menlu akan ke Vietnam tanggal 6 – 8 Nopember.

Para Dubes tersebut mendapat penjelasan langsung tentang Repelita III dari Presiden Soeharto. Dikatakan, dalam Repelita III nanti, Indonesia harus prihatin, karena impor minyak yang selama ini merupakan sumber utama, tidak lagi mengalami kenaikan besar.

Pertemuan Konsultasi

Sebelum diterima Kepala Negara, para Dubes tersebut mengadakan pertemuan konsultasi dengan pimpinan Deplu dua hari. Dalam rapat tersebut dibicarakan perkembangan terakhir di Asia Tenggara.

Mengenai akan berkunjungnya Wakil PM RRC ke beberapa negara Asia Tenggara, Menlu mengakui hal tersebut termasuk masalah yang dibahas dalam rapat. Terutama pelajaran apa yang bisa ditarik dari kunjungan tersebut, untuk menantikan kebijaksanaan lebih lanjut.

Wakil PMRRC TengHsiao Ping bulan ini telah mengunjungi Jepang dan menurut rencana ia akan ke beberapa negara Asia Tenggara.

"Move-move tersebut perlu diperhatikan dan dipelajari. Meski dasar politik luar negeri kita sudahjelas," katanya.

Ketika ditanya, apakah ada kemungkinan Teng singgah di Jakarta, dijawabnya

"belum ada khabar dan tidak ada penjajakan". (DTS)

Jakarta, Kompas

Sumber: KOMPAS (01/11/1978)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku IV (1976-1978), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 776-777.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.