“KITA TAK INGIN KEKAYAAN LAUT INDONESIA DIMANFAATKAN NELAYAN2 ASING BERLAMA – LAMA”

PRESIDEN: “KITA TAK INGIN KEKAYAAN LAUT INDONESIA DIMANFAATKAN NELAYAN2 ASING BERLAMA – LAMA”

Presiden Soeharto menegaskan, bangsa Indonesia tidak ingin membiarkan sumber2 perikanan di perairan kepulauan Maluku dimanfaatkan oleh nelayan asing berlama-lama.

”Sekarang ini, kita memang memberi kesempatan kepada pihak-pihak luar negeri untuk ikut menggali kekayaan laut kita. Tetapi lambat laun harus tiba saatnya penggalian dan pengolahan kekayaan laut itu sepenuhnya berada di tangan kita sendiri”, demikian Kepala Negara dalam pidatonya pada peresmian sejumlah proyek pembangunan di Maluku, Selasa pagi.

Oleh karena itu, kata Presiden, usaha-usaha dalam bidang perikanan oleh rakyat harus dibina dan dikembangkan sebaik-baiknya.

Sambil mengingatkan bunyi pasal 33 UUD 45, Presiden menegaskan bahwa kekayaan hasil laut, terutama ikan, dan perairan kepulauan Maluku harus digali dan diolah sehingga benar2 mendatangkan keuntungan dan kesejahteraan bagi rakyat Maluku sendiri dan seluruh rakyat Indonesia.

Dalam upacara peresmian yang dipusatkan di proyek Perum Perikani, Kepala Negaramenekankan peningkatan usaha2 memanfaatkan sumber-sumber utama dalam "Masih sangat kecil pengetahuan kita tentang sumber-sumber daya alam kita, khususnya yang terdapat di dalam lautan," katanya mengakui.

"Pendek kata", katanya lebih lanjut, "kita harus berusaha untuk mengobarkan lagi jiwa Bahari dan semangat Nusantara yang dahulu pemah membuat bangsa kita ini sebagai bangsa yang besar, sanggup mengarungi samudera-samudera raya".

Ia menyatakan keyakinannya bahwa dengan semangat seperti itu dan ketrampilan yang terus ditingkatkan, pasti bangsa Indonesia akan dapat memanfaatkan sumber kekayaan laut yang dimilikinya dengan sebaik-baiknya dan sebesar-besamya.

Koperasi

Dalam upacara yang antara lain terdiri dari penyerahan sejumlah kapal untuk koperasi perikanan itu, Presiden mengulangi lagi seruannya bagi penggalakan pengembangan koperasi.

Diingatkannya bahwa melalui koperasilah pemerataan dan kemajuan bersama masyarakat, khususnya rakyat kecil dan golongan ekonomi lemah, akan lebih terjamin.

Ia minta para pengurus koperasi untuk meyakinkan rakyat melalui usaha2 nyata bahwa koperasi memang penting dan bermanfaat bagi rakyat.

Ditegaskannya, kepercayaan rakyat terhadap koperasi adalah lebih penting daripada masalah permodalan untuk koperasi itu sendiri.

Presiden mengulangi permintaannya agar pengurus koperasi membina perkoperasian sebaik2nya atas landasan kepercayaan dan kemampuan diri sendiri. (DTS)

Ambon, Antara

Sumber: ANTARA (07/11/1978)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku IV (1976-1978), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 780-781.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.