PRESIDEN SOEHARTO SERAHKAN BIBIT TANAMAN KEPADA TRANSMIGRAN DI KECAMATAN DUMOGA

PRESIDEN SOEHARTO SERAHKAN BIBIT TANAMAN KEPADA TRANSMIGRAN DI KECAMATAN DUMOGA

SIDEN SOEHARTO, Selasa pagi, menyerahkan bantuan bibit tanaman ngan dan bibit tanaman keras kepada transmigran di Desa Mopuya dan Desa obugap, Kecamatan Dumoga, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara dan menyanggupi pembangunan jalan sepanjang lima kilometer yang

menghubungkan antara dua desa transmigrasi tersebut.

Pemberian dan kesanggupan Kepala Negara itu disambut dengan tepuk tangan para transmigran.

Bibit2 yang discrahkan itu adalahjagung, kedele, kacang hijau, padi gogo, jeruk, mangga, jambu dan rambutan. Bibit2 itu diterima secara simbolis oleh kepala desa dari kedua desa transmigran itu.

Pemberian dankesanggupan itu disampaikan Presiden setelah ia melihat dengan mata kepala sendiri kemajuan yang sangat pesat di Desa Mopuya dibandingkan dengan ketika ia mengunjungi daerah tersebut satu setengah tahun yang lalu.

Jangan Ngecap

Presiden Soeharto dalam dialognya dengan para transmigran mengungkapkan agar pejabat2 dalam memberikan laporan tentang pelaksanaan pembangunan jangan ngecap.

Hal itu jelas tercermin dari pertanyaan2nya kepada rakyat,

"apa benar yang selalu mendapat jawaban, benar, benar", diawal dialognya secara bergurau ia berkata: Jangan2 nanti Pak Lurah hanya ngecap saja kepada saya".

Ia mengatakan hal itu setelah Kepala Desa Mopuya dan Mobugap mengatakan bahwa kedua desa tersebut sekarang menghasilkan satu setengah ton kedele setiap hektar satu kali tanam, sedangkan satu setengah tahun yang lalu hasilnya baru satu ton saja.

"Saya turut gembira", demikian katanya, setelah mendapat kepastian dari rakyat bahwa apa yang dikatakan kedua kepala desa itu benar. Tentang soal irigasi ia mengatakan, pemerintah akan meningkatkan saluran2 irigasi di daerah transmigran menjadi saluran tehnis, sehingga pertanian dengan sistem Panca Usaha dapat dilaksanakan.

Sambil melihat kebelakang Presiden mengatakan, "saya melihat air sudah mengalir di belakang saya, tetapi mudah2an tidak hanya pada waktu saya datang kemari saja".

Sementara ini hanya beberapa bagian dari kedua desa transmigran tersebut yang sudah bisa ditanami padi, karena belum sempumanya saluran irigasi yang ada. Untuk itu Presiden minta agar rakyat setempat sabar, karena pembangunan irigasi memakan biaya besar dan waktu yang lama, sekalipun belum ada saluran irigasi kedua desa tersebut sekarang ini sudah dapat menghasilkan padi dua kali, kedele tiga kali, disamping tanaman tumpang sari lainnya.

Tentang perlunya jaringan jalan ia mengatakan bahwa satu kilogram kedele sebelum ada jalan harganya cuma Rp. 100,-, tetapi sekarang naik menjadi Rp. 140,. Ia menyatakan gembira bahwa ia telah dapat memenuhi kesanggupannya membangun sebuah jembatan yang diminta rakyat Mopuya satu setengah tahun yang lalu.

Kepada Presiden Soeharto dan rombongan para transmigran menyuguhkan jagung rebus, kacang rebus, duku, kacang goreng, disamping tari2an wayang orang dan kuda kepang. (DTS)

Manado, Antara

Sumber: ANTARA (16/05/1978)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku IV (1976-1978), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 785-786.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.