INDONESIA BERJUANG DI SEGALA FORUM

INDONESIA BERJUANG DI SEGALA FORUM

Untuk Mewujudkan Tata Ekonomi Dunia Baru

Presiden Soeharto Sabtu lalu menegaskan, sejak lahir Indonesia sudah Non Blok. Hal itu ditegaskan oleh Presiden di lstana Merdeka ketika menerima surat2 kepercayaan dari Dubes Argentina untuk Indonesia, Mario Alfonso Pepe.

Di Istana Merdeka, Presiden ber-turut2 menerima surat2 kepercayaan tiga orang Dubes negara sahabat, masing2 dari Norwegia, Kanada dan Argentina.

Dijelaskan kepada Dubes Argentina, politik luar negeri Indonesia bebas dan aktif berdasarkan Pancasila. Aktif, dalam arti berjuang di pihak bangsa yang tertindas oleh penjajahan, sesuai dengan Pembukaan UU Indonesia.

Namun lenyapnya penjajahan saja tidak cukup, bangsa2 merdeka bekas jajahan, harus membangun dirinya agar mencapai tingkat kemajuan dan kemakmuran yang sepadan dengan martabat manusia. Karena itulah kini Indonesia sedang giat membangun. Pembangunan umat manusia yang besar itu akan lebih berhasil bila ada kerjasama antara bangsa2.

”Dalam rangka inilah, saya melihat kedua negara ktia perlu terus mencari segala jalan untuk meningkatkan kerjasama di lapangan ekonomi dan pembangunan", kata Presiden Soeharto.

Sebelumnya Presiden menyatakan kegembiraannya karena dari pidato sambutannya, Dubes Argentina yang baru tersebut telah mempunyai pengertian yang mendalam terhadap Pancasila.

Kanada Simpatik

Kepada William Harp Montgomery Dubes Kanada yang baru, antara lain dikatakan oleh Presiden, dalam tahun2 terakhir ini hubungan antara kedua negara kita memang telah berkembang dengan pesat.

Dalam menghadapi gejolak2 yang sedang terjadi dikawasan kami, kata Presiden Indonesia menghargai sikap simpatik seperti yang diperlihatkan Kanada mengenai persoalan pengungsi dari Vietnam yang telah mendatangkan kesulitan2 kepada negara2 di kawasan ini, termasuk Indonesia.

”Hal inisaya anggap juga menunjukkan kesungguhan perhatian Kanada terhadap ASEAN, baik dalam usaha peningkatan kesejahteraan rakyatnya maupun usaha memelihara perdamaian dan kestabilan di kawasan ini”, kata Presiden.

Sebagai negara anggota yang terus bernsaha sekuat tenaga ke arah tercapainya cita2 dan tujuan ASEAN Indonesia menyambut baik perhatian Kanada, demikian pula keinginan Kanada untuk meningkatkan hubungan kerjasama yang telah ada, baik dengan ASEAN maupun dengan Indonesia.

Tambal Sulam

Ketika menerima Dubes Norwegia yang baru Carlo Jorgensen, Presiden antara lain menegaskan masalah yang paling besar dan mendesak bagi Pemerintah Indonesia adalah bagaimana menaikkan taraf hidup rakyat negara2 dunia ketiga yang merupakan bagian terbesar dari umat manusia.

"Menurut keyakinan kami, pemecahan masalah itu mesti secara terpadu, tidak dapat dilakukan secara tambal sulam", kata Presiden.

Itulah sebabnya, maka Indonesia berjuang di segala forum untuk mewujudkan Tata Ekonomi Dunia Baru yang lebih adil dan seimbang.

Dengan semangat kemajuan dan saling pengertian yang erat, negara2 berkembang dan negara2 maju mesti meneruskan dialog di antara mereka, sehingga masalah itu dapat diselesaikan secara tuntas dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Presiden juga mengatakan, Indonesia berbesar hati, sebab dalam perjoangan pembangunan itu Indonesia mendapat banyak uluran tangan antara lain dari Norwegia. Diharapkan, jarak jauh Indonesia – Norwegia, tidak akan menghalangi perluasan hubungan kerjasama antara kedua negara. (DTS)

Jakarta, Berita Buana

Sumber: BERITA BUANA (01/10/1979)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku V (1979-1980), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 173-174.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.