UNTUK EXPLOITASI DAN EXPLORASI MINYAK: JEPANG BANTU RI DENGAN PINJAMAN AS $ 160 JUTA
Perjanjian pinjaman dari pemerintah Jepang sebesar AS $ 160 juta untuk kegiatan eksplorasi dan eksplolitasi minyak bumi di Indonesia ditandatangani Jumat petang ini di Tokyo.
Pinjaman modal yang merupakan bagian dari kerja sama dalam bidang energi itu akan disalurkan melalui perusahaan minyak Jepang, Japan National Oil Corporation (JNOC) yang akan merupakan pemegang saham terbesar dalam suatu perusahaan patungan yang masih akan dibentuk.
Kalau selama ini kegiatan eksplorasi dan eksploitasi minyak bumi Indonesia dilakukan dengan sistim bagi basil, sekarang Indonesiaingin melakukannya sendiri. Tapi karena modalnya kurang demikian penjelasan Mensesneg Sudharmono, Indonesia memerlukan bantuan dari luar negeri.
Tingkat bunga dengan compensation – rate untuk eksplorasi 4,7%. Pinjaman akan dimanfaatkan untuk kegiatan d-rilling dan seismik.
Penanda-tanganan perjanjian pinjaman tsb akan dilakukan oleh Dirut Pertamina Piet Haryono dan Presiden JNOC, Hisatsugu Tokunaga di hotel Hilton. Dan akan disaksikan oleh Menko Ekuin Wijoyo Nitisastro dan Menteri Perdagangan Internasional dan Industri (MITI) Jepang, Masumi Esaki.
Lagi 140 Juta Dollar
Apabila ladang minyak dan gas sudah ditemukan maka Jepang masih akan menyediakan lagi kredit sebesar AS $ 140 juta untuk pengembangan proyek tsb dengan compansation rate sebesar 2,5%. Jumlah pinjaman untuk setiap ladang minyak dan gas yang akan dibangun akan ditetapkan atas persetujuan kedua belah pihak.
Kondisi dan persyaratan pinjaman akan diberikan yang sebaik mungkin, dengan masa pembayaran kembali pokok pinjaman dan bunga lebih dari 5 tahun dalam jumlah pembayaran yang sama. Tenggang waktu antara 3 tahun atau sekitar jangka waktu tsb sekitar 6 bulan setelah masa produksi dengan bunga sekitar 6,75%.
Sementara hari Selasa yl Kepala Bagian Ekonomi pada KBRI Tokyo, Sangadji, yang mewakili Bulog dan Direktur Food Agency pada keMenterian Pertanian, Perhutanan dan Perikanan Jepang, IshiKawa, telah menandatangani perjanjian kredit pembelian beras dari Jepang untuk sebesar 200 ribu metrik ton, dengan harga AS$ 230 permetrik ton. Kredit pembelian ini, akan dikembalikan dalam jangka waktu 30 tahun, masa tenggang 20 tahun, bunga 2 persen selama masa tenggang dan 3 persen sesudah itu.
Pada waktu ini Jepang mempunyai surplus beras dalam negeri sebesar 4,8 juta ton untuk jangka waktu 5 tahun mendatang, yang ingin dilepaskannya. Untuk tahun ini saja Jepang ingin melepaskan 600 ribu ton dengan perincian 200 ribu ton untuk ekspor, 300 ribu ton untuk industri dan 100 ribu ton untuk ternak.
Sebenarnya mereka ingin melepaskan jumlah 43 juta ton tsb secepatnya untuk meringankan penyimpanan dalam gudang. Oleh karena itu kemungkinan sekali yang 200 ribu ton itu untuk Indonesia akan ditambah lagi melalui perjanjian baru.
Tahap Kedua
Sementara itu wartawan "SH" Annie Bertha Simamora melaporkan dari Tokyo, Jumat siang bahwa pertemuan 4 mata tahap ke dua Presiden Soeharto dan PM Ohira di kantor PM Jepang tsb, maupun perundingan antara Menteri dan pejabat tinggi kedua belah pihak berakhir dengan cepat dan sangat memuaskan bagi kedua belah pihak.
Kedua tahap pertemuan dan perundingan betjalan dengan penuh pengertian di mana kedua belah pihak saling memberi peluang pada kepentingan masing2.
Hasil pertemuan 4 mata Presiden Soeharto dengan PM Ohira dan perundingan Menteri dan pejabat tinggi Jepang dan Indonesia, akan dituangkan dalam suatu pemyataan pers bersama yang menurut rencana akan dikeluarkan jam 16.00 Tokyo atau 14.00 WIB, hari Jumat ini.
Pada pertemuan dan perundingan tahap kedua tsb delegasi Indonesia maupun Jepang tinggal menguatkan apa yang sudah di perbincangkan pada pertemuan hari Kamis. Yaitu mengenai harapan Presiden Soeharto agar Jepang dapat membantu meneruskan produksi LNG di Indonesia, yang di Arun maupun yang di Badak. Pada tingkat sekarang Indonesia dan Jepang masih merundingkan mengenai usul Indonesia untuk menambah trane lagi di Badak. Namun Jepang ingin mengadakan penyelidikan yang lebih teliti lagi.
Menurut keterangan pihak Indonesia hanya mempunyai perbedaan mengenai potensi deposit LNG di Badak itu.
Masih dalam kerjasama dalam bidang energi, Indonesia mengharapkan agar Jepang melakukan usaha patungan untuk mengusahakan dan mengolah minyak secara hidro-cracking untuk membantu penyediaan minyak konsumsi di dalam negeri Indonesia.
Pengungsi
Pada pertemuan pertama dengan PM Ohira, Presiden secara khusus mengharapkan agar Jepang mengambil peranan lebih besaruntuk turut menanggulangi masalah pengungsi lndocina yang mengalir ke negara ASEAN. Soeharto mengatakan pengungsi tsb bisa menimbulkan ketidak stabilan di negara2 tetangga Vietnam.
Jepang diharapkan membawa masalah tsb pada KTT negara industri maju bulan Juni ini di Tokyo. Kepala Negara juga mengharapkan agar Jepang menampung lebih daripada 500 pengungsi setahun seperti yang sudah dijanjikan Jepang, dan agar Jepang membantu pembiayaan pembangunan pusat processing pengungsi di Pulau Galang.
Dalam ekonomi Dunia lndonesia menginginkan Jepang memainkan peranan lebih berpengaruh terhadap negara2 maju untuk membantu negara2 berkembang, yang ingin lepas dari keterbelakangan, kemiskinan, kebodohan, dan penindasan dalam segala bentuk.
Juga diingatkan oleh Presiden bahwa soal energi sebenarnya hanya merupakan sebagian saja dari masalah yang dihadapi Dunia dalam usaha menciptakan tata Baru Ekonomi Dunia. Dalam hubungan ini Ohira menjanjikan akan meningkatkan, bantuan kepada negara2 berkembang. Khusus kepada Indonesia Jepang menjanjikan masih tetap akan melakukan kegiatan dalam usaha kerja sama ekonomi dengan menyediakan kredit dan penanam modal.
Ulang Tahun
Sementara itu di Suite Presiden dan Ny. Tien Soeharto di hotel Okura tidak ada sama sekali tanda2 bahwa Presiden Soeharto, hari Jum’at tgl. 8 Juni ini merayakan hari Ulang Tahunnya yang ke-58.
Menurut Ajudan Presiden sampai jam 10 pagi putra-putri Presiden yang menginap di Suite belum bertemu dengan Kepala Negara. Anggota rombongan Presiden juga belum diberi kesempatan untuk memberi selamat.
Hari Jumat ini Presiden dan Ny. Tien beserta anggota inti rombongan dijamu makan siang oleh kaisar Hiro Hito di lstana.
Menurut Kepala Protokol Deplu beberapa minggu yl atas permintaan Presiden tidak diperkenankan mengirim ucapan selamat, bunga dan lain2. Tapi beberapa orang yang tidak mengetahui toh tetap mengirimkan karangan bunga ucapan selamat ke Suite tsb. Presiden hanya menginginkan ucapan selamat "cukup di dalam hati saja".
PM Ohira mengirimkan sebuah kue besar tapi berbentuk sederhana sebagai ucapan selamat hari ulang tahun kepada Presiden Soeharto. Di atas hiasan coklat ditulis
"Selamat kepada Yang Mulia Presiden Soeharto".
Keliling kue tersebut ditancapkan 5 lilin aneka warna dan 8 yang kecil2. Kue tsb hanya disertai kartu nama PM Ohira dalam amplop kecil.
…
Tokyo, Sinar Harapan
Sumber: SINAR HARAPAN (08/06/1979)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku V (1979-1980), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 313-315.