PRESIDEN SOEHARTO: DUNIA SEDANG ALAMI TANTANGAN BERAT
Presiden Soeharto mengingatkan, bahwa dunia kinisedang mengalami berbagai tantangan dan cobaan berat dan masih belum pulih dari akibat berbagai krisis ekonomi dan moneter.
Meskipun keadaan detente masih berlangsung, namun di sesuatu kawasan pertarungan senjata sedang berkecamuk dengan kejam sedang di kawasan2 lainnya ketegangan sewaktu2 dapat berobah menjadi konflik fisik yang jika tidak dapat segera diatasi dapat menyeret seluruh dunia ke dalam bencana.
Diingatkan juga oleh Presiden Soeharto, bahwa jurang pemisah antara negara2 maju dan negara2 sedang membangun belum juga terjembatani sementara dua pertiga umat manusia sedang bertarung dalam perjuangan yang berat untuk melepaskan diri dari kemelaratan, keterbelakangan, kelaparan dan penyakit.
Presiden Soeharto menyampaikan hal itu dalam pidato balasannya pada jamuan santap malam kenegaraan yang diselenggarakan oleh Ratu Elizabeth II di Istana Buckingham Rabu malam.
Sebelumnya Kepala Negara mengungkapkan rasa bahagianya yang khusus karena merupakan Presiden Republik Indonesia yang pertama mengunjungi lnggeris sejak Indonesia merdeka lebih dari 34 tahun yang lalu. Oleh sebab itu, kata Presiden, kunjungan inimempunyai arti tersendiri dalam sejarah hubungan kedua negara.
Atasi Bersama
Presiden Soeharto juga mengingatkan, bahwa berbagai keadaan yang mencemaskan tadi haruslah diatasi bersama, agar semua umat manusia benar2 dapat merasakan kedamaian dan menikmati kemajuan yang berkeadilan.
"Kunci pokoknya saya rasa adalah bagaimana kita dapat membangun dunia baru dengan tata hubungan politik dan ekonomi yang lebih adil dan lebih berperikemanusiaan daripada apa yang kita saksikan sampai saat ini," kata Presiden Soeharto, dan menekankan pula, bahwa tata hubungan baru itu perlu dikembangkan dengan semangat baru, ialah semangat saling kerjasama dan saling membantu dan dengan tujuan2 baru, ialah agar semua bangsa khususnya bangsa2 yang sedang berkembang dapat memperoleh kesempatan yang lebih leluasa dan mendapatkan kemampuan untuk membangun diri mereka sendiri dan membangun masa depan mereka menurut jalan dan tujuan mereka sendiri sesuai dengan cara2 nasional mereka.
”Kami menyadari bahwa untuk mewujudkan cita2 itu akan diperlukan waktu yang sangat panjang. Kami juga menyadari bahwa cita2 tadi hanya akan menjadi kenyataan melalui tindakan," kata Presiden Soeharto.
Dalam hubungan itu pula Presiden Soeharto menyebutkan bahwa telah lebih 10 tahun terakhir ini Indonesia berusaha dan bergulat untuk mengkonsolidasi dirinya kedalam dengan memperkuat ketahanan nasionalnya di berbagai bidang kehidupan dengan pengutamaan bidang ekonomi karena ketahanan di bidang ekonomilah yang ternyata paling lemah. ltulah pula sebabnya, kata Kepala Negara, program2 nasional Indonesia mengutamakan pembangunan ekonomi.
Mengenai konsolidasi ke luar, Presiden menyebutkan Indonesia berlandaskan kepada politik luar negeri yang bebas aktif, berusaha mengembangkan semangat persahabatan dan kerjasama dengan negara2 sahabat umumnya, khususnya dengan negara2 tetangga sekawasan.
Presiden menambahkan, dalam rangka memperlancar pelaksanaan pembangunan ekonomi nasional Indonesia ternyata banyak negara2 sahabat yang telah maju yang memberikan bantuan dan kerjasama, termasuk diantaranya negara Inggeris yang telah memberikan bantuan ekonomi berupa "gran”’ disamping kerjasama ekonomi dalam berbagai proyek pembangunan.
"Dalam rangka ini", kata Presiden, "saya ingin sekali lagi menyampaikan rasa terimakasih bangsa Indonesia kepada pemerintah dan rakyat Inggeris".
Presiden secara khusus juga menyinggung kerjasama regional ASEAN dan kerjasama diantara ASEAN dengan Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE).
Dikatakannya dibentuknya ASEAN adalah dalam rangka memantapkan kerjasama antara anggota2nya__Malaysia, Pilipina, Thailand, Singapura dan Indonesia di berbagai bidang untuk meningkatkan ketahanan regional Asia Tenggara agar kawasan itu dapat merupakan kawasan yang stabil, damai, bebas dan netral, bebas dari setiap bentuk dan cara campur tangan dari kekuatan2 luar.
Mengenai kerjasama ASEAN – MEE Presiden menyatakan sangat berbesar hati dan berterima kasih bahwa lnggeris dan MEE menaruh perhatian dan telah mengambil berbagai langkah nyata untuk bekerjasama dengan ASEAN untuk tujuan2 damai dan kesejahteraan.
Lambang Tradisi Agung
Ketika memberikan penilaiannya terhadap Kerajaan Inggeris di bagian lain dari pidatonya itu, Presiden Soeharto menyebutkan bahwa Inggeris bagi bangsa Indonesia merupakan lambang dari suatu bangsa yang sangat berhasil memadukan tradisi2nya yang agung dengan kebutuhan2 zaman modern.
Karena itu, kata Presiden, ia juga ingin menyelami dari dekat tentang negeri Inggeris, menyaksikan aspek2 sosial budaya rakyat Inggeris yang terkenal itu, kemajuan-kemajuan masyarakatnya serta keberhasilannya dalam bidang industri pertanian dan teknologi.
"Dengan juga memberi tujuan yang demikian kepada perlawatan saya ini, saya percaya sating pengertian antara kedua negara kita akan bertambah dalam di masa2 yang akan datang", kata Presiden menyampaikan harapannya.
Presiden Soeharto dalam mengakhiri pidatonya mengatakan, bahwa antara kedua negara kita terdapat banyak persesuaian pendapat dan persamaan pandangan itu, katanya menambahkan, ia percaya bahwa kedua negara selalu berusaha untuk mengembangkan kerjasama yang lebih erat dan luas ke arah terwujudnya kestabilan dan perdamaian, kemakmuran dan kesejahteraan yang dicita2kan oleh seluruh umat manusia, dan kemanusiaan.
Mengakhiri pidatonya, Presiden Soeharto mengajak hadirin mengangkat gelas dan bersama2 minum bagi kesehatan dan kebahagiaan Sri Baginda Ratu dan Sri Paduka Duke of Edinburg, bagi kesejahteraan dan kebahagiaan rakyat Inggeris Raya dan bagi persahabatan kedua negara.
Sambutan Ratu Elizabeth II
Ratu Elizabeth ll dari Inggeris memberikan penilaian tinggi pada kedudukan dan peranan Indonesia dalam rangka kerjasama regional negara2 yang tergabung dalam ASEAN ketika berbicara dalamjamuan makan kenegaraan di Istana Buckingham di London Selasa malam yang diselenggarakannya untuk menghormati Presiden dan Ibu Tien Soeharto.
"Kita percaya", kata Ratu Elizabeth, "ASEAN dengan peranan Indonesia yang besar merupakan suatu kekuatan yang dapat mewujudkan perdamaian dan stabilitas".
Hal itu, kata Ratu Inggeris, benar2 memberikan dorongan bagi kita dalam menghadapi saat2 kekalutan serta kesengsaraan manusia di Asia Tenggara.
Ratu Inggeris itu melihat juga bahwa ASEAN dimana Indonesia merupakan anggota yang penting memainkan peranan yang makin meningkat dan berpengaruh dalam masalah2 dunia."
Dalam hubungan ini olehnya dikemukakan bahwa negaranya tetap akan memberikan dukungan kepada ASEAN dan bahwa pemerintahnya berusaha keras untuk mengkokohkan hubungan antara ASEAN dan Masyarakat Ekonomi Eropah (MEE) dimana Inggris merupakan anggauta.
Kagum
Ketika menyinggung hubungan2 antara MEE dengan ASEAN Ratu menyatakan harapannya bahwa pertemuan para Menteri2 luar negeri dari kedua kelompok kerjasama regional itu pada bulan Nopember 1978 akan membuka jalan bagi hubungan kerjasama ekonomi yang makin erat antara kedua perhimpunan tersebut.
Pada kepemimpinan Presiden Soeharto Ratu Elizabeth telah pula menyuarakan penilaian yang tinggi.
Di negeri ini, demikian dikatakan, kami mengikuti dengan kekaguman kemajuan2 yang telah dicapai Indonesia dibawah pimpinan Presiden Soeharto.
Dengan penuh keyakinan, kata Ratu lebih lanjut, kami mengharapkan akan tercapai kemajuan ekonomi dan sosial yang dalam rangka usaha2 meningkatkan kesejahteraan rakyat di Indonesia sudah mulai dinikmati sebaik-baiknya.
Dalam hubungan usaha2 ini Ratu telah menawarkan bantuan keahlian dan ketrampilan teknologi yang dimiliki negaranya untuk membantu usaha2 tersebut.
Olehnya juga diharapkan agar dapat dicapai hubungan perdagangan yang sudah terjalin antara Inggris dengan Indonesia.
Dengan kebijaksanaan dan peranannya, kata Ratu lebih Ianjut, Indonesia telah menunjukkan pengaruhnya dalam masalah2 dunia.
Hubungan Pribadi
Dengan kekuatan Indonesia yang kian bertambah ia juga yakin bahwa pengaruh akan bertambah pula tidak hanya dikawasan Asia Tenggara saja tetapi juga meluas ke daerah2 lain.
Pemerintah saya mengharapkan perwujudan hal itu pada perluasan hubungan dengan Indonesia di masa2 mendatang, demikian ditambahkannya.
Pada bagian pertama dari pidatonya itu Ratu Elizabeth menyinggung hubungan pribadi yang terjalin antara pribadinya serta suaminya dengan Presiden dan lbu Tien Soeharto.
Kunjungannya ke Indonesia pada tahun 1974 dikatakannya sebagai sangat mengesankan sekali dania lama menunggu kesempatan untuk dapat membahas keramahan-keramahan yang dinikmati bersama2 suaminya pada kunjungan ke Indonesia itu.
Kehangatan penerimaan, vitalitas hidup rakyat Indonesia serta keindahan negaranya bagai merupakan kenangan yang membahagiakan. (DTS)
…
Jakarta, Antara
Sumber: ANTARA (14/11/1979)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku V (1979-1980), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 349-353.