YUGOSLAVIA DAN INDONESIA SAMA BERKEYAKINAN SITUASI DI DUNIA SEKARANG INI SEMAKIN MEMBURUK

YUGOSLAVIA DAN INDONESIA SAMA BERKEYAKINAN SITUASI DI DUNIA SEKARANG INI SEMAKIN MEMBURUK

Yugoslavia dan Indonesia sama-sama berkeyakinan bahwa situasi di dunia sekarang ini semakin memburuk dan untuk mengatasi situasi semacam ini negara­negara Non Blok harus berjuang lebih gigih mencegah timbulnya penyebab situasi itu.

Hal ini dikemukakan Menlu Yugoslavia Yosip Vrhovec kepada para wartawan selesai diterima Presiden, Soeharto di Bina Graha, Jakarta, Selasa pagi. Menlu Vrhovec menyebutkan penyebab semakin memburuknya situasi dunia sekarang ini antara lain berlangsung terusnya peperangan di berbagai bagian dunia, penggunaan kekerasan dalam masalah-masalah hubungan antar bangsa, campur-tangan urusan dalam negeri suatu negara berdaulat, dan bahkan intervensi militer asing.

Menlu Yugoslavia itu menyatakan bahwa jawaban yang harus diberikan terhadap situasi yang demikian itu adalah agar negara-negara Non Blok berjuang lebih gigih lagi menghilangkan penyebab situasi yang demikian itu.

Selain itu harus pula diterapkan semangat Gerakan Non Blok yang murni dan mempertahankan prinsip dasar dan tujuan politik gerakan tersebut.

Presiden Soeharto menyatakan bahwa Indonesia sekarang dan di masa mendatang akan memberikan surp.bangan dan dukungan sepenuhnya untuk mewujudkan tujuan Gerakan Non Blok tersebut.

Presiden dalam pertemuan itujuga mengemukakan kepentingan Indonesia dalam melaksanakan pembangunan dan. Menlu Yugoslavia menyetujui sepenuhnya harapan Presiden itu.

Menlu Vrhovec mengatakan bahwa Yugoslavia bahkan akan memberikan sumbangan lebih banyak lagi dalam meningkatkan lagi hubungan bilateral antara kedua negara, baik di bidang ekonomi maupun bidang-bidang lainnya.

Peranan Indonesia Penting

Yugoslavia menganggap bahwa peranan Indonesia dalam Gerakan Non Blok amat penting karena Indonesia merupakan negeri yang besar, yang dapat terus memberikan sumbangan yang berarti terhadap keamanan dan perdamaian dunia.

Menlu Yugoslavia itu mengatakan keamanan dan perdamaian dunia merupakan satu-satunya landasan bagi kemajuan bagi kehidupan nasional masing-masing negara berdaulat, yang akan memungkinkan mereka meningkatkan usaha-usaha pembangunan bagi kesejahteraan rakyat.

Ketika ditanya peranan apa yang dapat dilakukan Indonesia dalam mengatasi masalah-masalah internasional sesuai prinsip2 Gerakan Non Blok, Menlu Vrhovec mengatakan bahwa Indonesia sebagaimana Yugoslavia sebagai negara pendiri gerakan tersebut mempunyai tanggung-jawab lebih berat dalam mempertahankan prinsip murni gerakan itu.

Yugoslavia dan Indonesia mempunyai pandangan dan pendekatan yang sama dalam melaksanakan prinsip Non Blok. Kedua negara telah berusaha secara aktif dan secara bersama-sama mempertahankan prinsip murni gerakan tersebut.

Sekarang politik Gerakan Non Blok mempunyai kekuatan moral dan politik, di dunia tidak ada satu pihak pun yang dapat mengabaikan Gerakan Non Blok ini.

Tapi Indonesia dan Yugoslavia mempunyai tanggung-jawab lebih berat dalam melaksanakan prinsip-prinsip Non Blok tersebut.

Mengenai pandangan Yugoslavia terhadap peranan Indonesia dalam organisasi regional ASEAN dan terhadap ASEAN sendiri, Menlu Yugoslavia itu mengatakan bahwa Indonesia seperti Yugoslavia telah berusaha sekeras mungkin dalam berbagai forum termasuk ASEAN menerapkan prinsip-prinsip Non Blok.

Dalam ikut membantu penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi dunia sekarang ini, Indonesia juga menggunakan prinsip2-Non Blok sebagai landasan, kata Menlu Vrhovec.

Inilah cara-cara, yang tepat dalam melaksanakan prinsip2 Gerakan Non Blok, demikian Menlu Vrhovec memberikan penilaiannya.

Dia mengatakan bahwa prinsip-prinsip Non Blok bukanlah prinsip-prinsip yang diterapkan untuk satu benua saja, tapi lebih mengandung makna prinsip yang dapat diterapkan di seluruh jagat ini.

Prinsip-prinsip Non Blok ini merupakan satu-satunya alternatif yang dapat digunakan umat manusia untuk mengusahakan terciptanya perdamaian dan kesejahteraan di dunia ini.

Menlu Vrhovec mengungkapkan pula bahwa sebelumnya dia telah mengadakan pertemuan dengan rekannya Menlu Mochtar Kusumaatmadja.

Dengan Menlu Mochtar telah dibahas peningkatan hubungan bilateral antara kedua negara dan masalah-masalah hubungan antar bangsa lainnya.

Kedua Menlu mengemukakan pandangan yang sama dalam penilaiannya terhadap berbagai internasional yang penting sekarang ini.

Dalam pertemuannya dengan Presiden Soeharto, Menlu Vrhovec telah menyampaikan salam hangat kepada Presiden pribadi dan rakyat Indonesia dari Presiden dan rakyat Yugoslavia.

Dia juga menyampaikan terima-kasih yang mendalam dari pemimpin Yugoslavia karena Indonesia telah mengirimkan delegasi tingkat tinggi untuk menghadiri pemakaman almarhum Presiden Tito. (DTS).

Jakarta, Sinar Harapan

Sumber: ANTARA (10/06/1980)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku V (1979-1980), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 601-603.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.