PRESIDEN SOEHARTO TERIMA SURAT2 KEPERCAYAAN DUTABESAR REPUBLIK SOSIALIS VIETNAM DAN KERAJAAN SWEDIA

PRESIDEN SOEHARTO TERIMA SURAT2 KEPERCAYAAN DUTABESAR REPUBLIK SOSIALIS VIETNAM DAN KERAJAAN SWEDIA

Presiden Soeharto, Selasa pagi, menerima surat2 kepercayaan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Sosialis Vietnam untuk Republik Indonesia Trinh Xuan Lang, di Istana Merdeka.

Dubes Vietnam yang bam tersebut menggantikan Dubes lama Tran My yang telah habis masa tugasnya di Indonesia.

Presiden Soeharto dalam pidato balasannya menyatakan keinginan Indonesia untuk bersahabat dengan semua negara dengan tidak menbeda2kan sistem politik dan sosial yang dianut bangsa lain.

"Indonesia menghormati sistem politik dan sosial yang dianut bangsa lain, sama besarnya dengan tekad untuk mempertahankan sistem sosial dan politik yang dianggap paling baik untuk Indonesia," kata Presiden.

Di atas persahabatan itu Indonesia ingin membangun hubungan dengan bangsa lain atas dasar saling hormat-menghormati kedaulatan masing2, saling tidak mencampuri Urusan daIam negeri dan mengembangkan kerjasama yang saling menguntungkan bagi kemajuan dan kesejahteraan rakyat masing2.

Dengan sikap demikian Presiden yakin bahwa kestabilan dan perdamaian kawasan dapat terbina, yang pada gilirannya sangat besar sumbangannya bagi perdamaian dunia.

Bagi bangsa Indonesia, demikian Presiden Soeharto, perdamaian kawasan dan perdamaian dunia itu lebih mempunyai arti penting, sebab pembangunan sedang giat2nya dilaksanakan sekarang memang memerlukan stabilitas dan perdamaian.

Pembangunan merupakan cita2 dari perjuangan kemerdekaan rakyat Indonesia dahulu, karena Indonesia berjuang tidak hanya untuk kemerdekaan politik, melainkan juga untuk kemerdekaan ekonomi yang dapat mengantarkan rakyat Indonesia kepada cita2nya mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila, yang merupakan dasar negara Indonesia, kata Presiden.

Ia menyatakan keyakinannya bahwa dengan kehadiran Dutabesar Vietnam yang baru di tengah2 rakyat Indonesia, akan membantunya memahami falsafah hidup, cita2 dan usaha2 bangsa Indonesia dalam pembangunan.

Presiden Soeharto menyampaikan salam hangat atas nama pemerintah Indonesia kepada Pejabat Presiden Nguyen Huu Tho dan PM Pham Van Dong.

Dubes Trinh Xuan Lang dalam pidatonya antara lain menyatakan mendukung politik non-blok yang dijalankan Indonesia dan mengharapkan kerjasama yang lebih erat lagi dan bersahabat dengan rakyat Indonesia.

Ia mengharapkan kesejahteraan dan kemakmuran bagi bangsa Indonesia, sambil menyampaikan salamhangat dari Pj. Presiden dan Perdana Menteri Republik SosiaIis Vietnam.

Indonesia – Swedia

Sementara itu dalam upacara serah terima surat2 kepercayaan Dutabesar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Kerajaan Swedia yang baru Nils Arne Lellki di tempat sama, Presiden Soeharto dalam pidato balasan mengatakan bahwa Indonesia yang kini sedang membangun memerlukan perluasan hubungan ekonomi dehgan negara2 Iainnya

Indonesia memandang mungkin untuk bekerjasama dengan negara maju dalam usaha mempercepat pembangunan Indonesia, dan tetap teguh pada arah dan tujuan pembangunan nasional bangsa Indonesia.

Dalam kerangka yang lebih besar, Indonesia juga mengharapkan pengertian dan peranan Swedia dalam usaha membangun Tata Ekonomi Dunia Baru, yang di dalamnya akan dapat menjamin keadilan dan keselamatan semua negara, baik negara yang telah maju maupun negara yang sedang membangun.

Presiden menyatakan, Indonesia dan Swedia menganut politik luar negeri yang dalam garis besarnya searah. Swedia menganut politik luar negeri yang bebas. Indonesia menjalankan politik luar negeri yang bebas aktif.

Dalam pelaksanaannya, politik luar negeri ldonesia yang bebas aktif itu di satu pihak ditujukan untuk ikut menciptakan dunia yang damai berdasarkan kemerdekaan dan keadilan sosial. Di lain pihak, diarahkan untuk mempererat kerjasama antara bangsa2 bagi kemajuan dan kesejahteraan ummat manusia, kata Presiden.

Karena itu persahabatan antara kedua negara tersebut tulus dan kerjasama antara keduanya diikat oleh tujuan2 idiil dan bukan sekedar untuk mengejar keuntungan jangka pendek.

Presiden menyatakan penghargaan dan terima kasih atas penyampaian salam hangat dari Raja Swedia Carl Gustaf dan menyampaikan salam hangat pula dari pemerintah dan rakyat Indonesia.

Nils Arne Lellki menggantikan Duta Besar Kerajaan Swedia yang lama Knut Kgranstedt yang telah kembali ke negaranya. (DTS)

Jakarta, Antara

Sumber : ANTARA (10/03/1981)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku VI (1981-1982), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 36-38.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.