PRESIDEN SERUKAN DIPERCEPATNYA PEMBANGUNAN BANGSA

PRESIDEN SERUKAN DIPERCEPATNYA PEMBANGUNAN BANGSA

Presiden Soeharto menyatakan di Jakarta, Sabtu pagi, bahwa perdamaian dunia yang dicita-citakan semua bangsa bukanlah hanya dunia yang bebas dari ancaman perang tapi juga harus bebas dari ancaman kemiskinan.

Karena itu, kata Presiden dalam pidato balasan ketika menerima surat-surat kepercayaan Duta Besar baru Turki untuk RI Pulat Y.Tacar di Istana Merdeka, pembangunan bangsa terutama bangsa-bangsa yang sedang berkembang perlu dipercepat.

"Ini merupakan tantangan besar ummat manusia zaman sekarang ini dan jawab atas tantangan itu mempakan kunci bagi keselamatan manusia dan kemanusiaan," kata Presiden.

Dalam usaha membangun bangsa-bangsa itu diperlukan kerjasama yang tulus, bantu-membantu dan isi-mengisi.

Dalam rangka inilah Indonesia dan Turki perlu menjajaki kemungkinan kerjasama yang bermanfaat bagi kemajuan kedua bangsa. Presiden menyatakan bahwa bagi Indonesia kerjasama dengan semua negara, lebih-Iebih sesama negara membangun, merupakan salah satu keharusan karena di Indonesia sedang giat-giatnya dilaksanakan usaha pembangunan sebagai usaha besar mencapai masyarakat yang diidam-idamkan.

"Masyarakat yang di-idam2kan bangsa Indonesia itu adalah masyarakat maju dan sejahtera yang berkeadilan sosial, berlandaskan falsafah dasar negara, yaitu Pancasila", kata Kepala Negara menandaskan.

Duta Besar Turki yang baru itu dalam pidatonya setelah menyampaikan surat2 kepercayaan kepada Presiden menyatakan, Indonesia dan Turki sama2 terikat pada prinsip2 kebebasan dan kemerdekaan bangsa2 serta perdamaian dunia.

Oleh karena itu Presiden menyatakan bahwa persahabatan dan kerjasama antara kedua negara mempunyai landasan yang kuat dan dapat terus berlangsung serta semakin ditingkatkan.

Bagi bangsa Indonesia persahabatan merupakan salah satu nilai yang dijunjung tinggi. Politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif diarahkan untuk membina persahabatan, saling percaya dan saling kerjasama dengan semua bangsa untuk perdamaian dunia yang bebas dari penindasan dengan segala bentuknya dan unmk kesejahteraan seluruh umat manusia, demikian Presiden menyatakan.

Sural Kepercayaan Dubes Denmark

Sebelumnya, juga di Istana Merdeka, Kepala Negara menerima surat2 kepercayaan Dubes baru Kerajaan Denmark untuk Republik Indonesia Eric Skov.

Dalam kesempatan ini Presiden menyatakan bahwa persahabatan dan saling pengertian yang melandasi hubungan baik, perlu dikembangkan bersama di dunia di mana negara-negara saling membutuhkan satu sama lain.

Dalam kerangka yang lebih luas, Denmark sebagai negara maju yang punya simpati besar terhadap aspirasi negara2 berkembang, diharapkan dapat ikut lebih berperan dalam usaha menciptakan tata ekonomi dunia baru yang lebih adil dan lebih menjamin kesejahteraan dan keselamatan umat manusia.

Presiden menjelaskan pula bahwa Indonesia kini sedang giat2nya melaksanakan pembangunan secara terencana untuk mewujudkan cita2 nasionalnya.

Presiden menyambut baik hasrat pemerintah dan bangsa Denmark itu dengan menyatakan bahwa bangsa Indonesia pun berkemauan untuk memajukan hubungan dan kerjasama di berbagai bidang yang memberikan manfaat bagi kedua belah pihak.

Selesai pemberian sambutan, Presiden Soeharto menyampaikan selamat kepada para Dubes baru sambil memperkenalkan kepada Mensesneg Sudharmono dan Menlu Mochtar Kusumaatmaja serta pejabat2 Deplu lainnya.

Presiden kemudian mengangkat toast bersama untuk keselamatan kedua negara. Dubes Eric Skov dari Kerajaan Denmark menggantikan Dubes lama Anthon Christian Karsten, sedangkan Dubes Pulat Y. Tacar dari Republik Turki menggantikan Haluk Kocaman yang telah habis masa tugasnya. (DTS)

Jakarta, Antara

Sumber: ANTARA (14/03/1981)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku VI (1981-1982), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 38-40.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.