PENYERAHAN DIP MERUPAKAN LAMBANG UNTUK MELANJUTKAN PEMBANGUNAN
Presiden Soeharto mengatakan penyerahan Daftar Isian Proyek (DIP) secara serentak kepada para gubernur/kepala daerah di seluruh tanah air bukan saja merupakan tanda dari mulainya pelaksanaan pembangunan proyek2 baru atau proyek2 lanjutan, melainkan hendaknya merupakan lambang dari tekad yang bulat melanjutkan pembangunan.
Presiden mengatakan demikian dalam amanat tertulisnya yang dibacakan para menteri pada penyerahan Daftar Isian Proyek kepada gubernur2/kepala daerah.
Presiden mengatakan. sejak kita melaksanakan pembangunan dengan penuh kesungguhan mulai Repelita l hingga sekarang ini Sungguh banyak kemajuan2 yang telah kita capai.
Dari negara yang hampir2 lumpuh karena dilanda oleh inflasi yang terbesar di dunia pada tahun 1966 dengan laju inflasi tidak kurang dari 650 persen. maka sekarang kita mempakan salah satu negara yang mampu mengendalikan inflasi kendali pun dunia sekarang dilanda oleh kelesuan ekonomi dan dalam keadaan yang tidak menentu.
Presiden mengatakan, dari negara yang defisit keuangannya terus bertambah besar dan menjadi sumber inflasi, maka dalam waktu sepuluh tahun lebih sedikit kita teIah dapat menyehatkan keuangan negara, malahan keuangan negara kita itu dapat menjadi sumber pembiayaan pembangunan.
Dari negara yang cadangan devisanya hampir2 dapat dikatakan kosong. maka kini kita memiliki cadangan devisa yang menenteramkan hati.
Presiden menambahkan, dari negara yang prasarana perhubungannya lumpuh. Maka kini dengan mudah mencapai semua ibu kota propinsi dalam waktu satu hari. Kita dapat berhubungan baik dengan telpon dari satu kota ke kota lain, jalan2nya telah bertambah baik dengan angkutan umum yang makin mudah.
Kini kita telah mampu membangkitkan berbagai jenis barang industri seperti tekstil. semen dan lain2. kala Kepala Negara.
Presiden menjelaskan. gambaran perbandingan sepintas itu mengingatkan kila semua dalam melaksanakan pembangunan itu sungguh2 banyak kemajuan yang dicapai. TeIah meningkat kemampuan nasional kita untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan rakyat banyak, demikian Presiden.
Masalah Sosial Ekonomi
Presiden Soeharto mengingatkan. walaupun demikian. Kita juga tetap bahwa masalah2 sosial ekonomi yang dihadapi masih banyak. Namun dengan kembali kemajuan2 yang dicapai, dengan membulatkan tekad untuk terus membangun esok yang lebih baik, maka kita percaya semua masalah sosial ekonomi tadi secara bertahap akan dapat diatasi bersama-sama.
Dengan sikap dasar ini maka dengan penuh kepercayaan pada diri sendiri akan selalu siap melanjutkan pembangunan masa depan. demikian Kepala Negara.
Kesempatan Semakin Bertambah Besar
Lebih lanjut Kepala Negara mengatakan, dalam tahun ketiga Repelila Ill ini kesempalan meningkatkan pembangunan itu bertambah besar.
Untuk tahun 1981/1982 anggaran pendapatan dan belanja negara meningkat dengan jumlah cukup besar, sehingga akan mencapai sekitar 13,9 trilyun .
Kepala Negara mengatakan dari jumlah itu Rp 6.4 trilyun akan digunakan untuk membiayai pembangunan beribu-ribu proyek besar, sedang dan kecil yang terbesar di seluruh wilayah tanah air.
Di samping itu, kala Presiden, proyek2 yang dibiayai oleh swasta juga banyak, baik melalui penanaman modal asing maupun menanamkan modal dalam negeri dan kegiatan pembangunan lain yang dibiayai melalui perkreditan dari perbankan.
"Kenyataan itu menunjukkan bahwa pembangunan yang kila lakukan itu benar2 semakin luas dan merata ke seluruh pelosok tanah air," kata Presiden.
…
Jakarta, Antara
Sumber: ANTARA (04/04/1981)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku VI (1981-1982), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 55-57.