PRESIDEN INGATKAN: PEGANG TEGUH PRINSIP, URUS MASA DEPAN SENDIRI

PRESIDEN INGATKAN:

PEGANG TEGUH PRINSIP, URUS MASA DEPAN SENDIRI

Semua negara, terutama negara-negara yang sedang berkembang perlu berpegang teguh kepada prinsip menentukan dan mengurus masa depannya sendiri dan tidak membiarkan dirinya dipengaruhi oleh kekuatan dari luar.

Dunia dewasa ini masih penuh dengan berbagai ketegangan yang disebabkan oleh pertarungan antara kepentingan kekuatan besar dunia yang menjadikan negara-negara lain sebagai ajang perebutan pengaruh.

Hal itu dikatakan Presiden Soeharto dalam pidato balasan pada upacara penyerahan surat-surat kepercayaan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh. Republik Arab Syria Nadim Douay di Istana Merdeka, .Sabtu yang lalu.

Dikatakan oleh Presiden, dengan bertolak dari prinsip menentukan dan mengurus masa depan sendiri, Indonesia sejak semula dengan tegas mendukung tanpa ragu perjuangan yang sah dan adil dari rakyat Palestina untuk menentukan masa depannya sendiri dan perjuangan sahabat-sahabat Indonesia lainnya di Timur-Tengah dalam melawan agresi Israel.

Indonesia ingin terus memelihara hubungan persahabatan dan kerjasama dengan Republik Arab Syria, baik dalam rangka hubungan bilateral mau pun di forum-forum internasional dan ingin bersama-sama aktif menciptakan terwujudnya perdamaian dunia yang berkeadilan dan kemajuan seluruh umat manusia.

Pembangunan Presiden juga mengemukakan, Indonesia saat ini sedang giat melaksanakan pembangunan nasional dengan tujuan mewujudkan masyarakat Indonesia yang maju, sejahtera dan berkeadilan sosial berdasarkan Pancasila.

"Pembangunan sebenarnya menjadi persoalan pokok "umat manusia. Jika dua pertiga umat manusiadi negara-negara yang sedang membangun masih menderita karena kemiskinan dan keterbelakangan, maka hal ini menunjukkan betapa pentingnya makna pembangunan.

Dalam rangka itu, Presiden mengajak agar kedua negara terus mencari kesempatan untuk bekerjasama bahu membahu dalam berbagai bidang demi kemajuan rakyat kedua negara.

Punya Akar

Sementara itu, Dubes Syria yang baru dalam pidatonya yang diucapkan dalam bahasa nasionalnya yakni bahasa Arab menyatakan bahwa hubungan persahabatan kedua negara mempunyai akar yang dalam di masyarakat masing-masing dan telah terjalin sejak lama.

Upacara penyerahan surat-surat kepercayaan itu dihadiri a.I. Menlu ad interim Ali Said SH, Menteri Sekretaris Sudharmono serta pejabat tinggi Departemen Luar Negeri. Dubes Syria yang baru menggantikan Dubes lama Achmad Ismael yang telah selesai masa tugasnya di Indonesia (DTS)

Jakarta, Suara Karya

Sumber: SUARA KARYA (27/07/1981)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku VI (1981-1982), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 99-100.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.