PERNYATAAN GOLKAR SOEHARTO BAPAK PEMBANGUNAN

PERNYATAAN GOLKAR SOEHARTO BAPAK PEMBANGUNAN

Golongan Karya tidak meminta MPR hasil Pemilihan Umum 1982 untuk memberi gelar kepada Jenderal TNI (Purnawirawan) Soeharto sebagai Bapak Pembangunan, tetapi langsung menegaskan sikapnya Soeharto adalah Bapak Pembangunan.

Dalam pernyataan politik yang merupakan keputusan Rapat Pimpinan Paripurna III tanggal 30-31 Oktober di Jakarta, itu ditegaskan. Pernyataan yang akhir2 ini membanjiri dalam pelbagai lapisan masyarakat yang mengusulkan agar Soeharto diangkat sebagai Bapak Pembangunan Nasional merupakan pengakuan yang tepat.

Dalam pernyataan politik yang dibacakan Ketua Umum Golkar H.Amir Murtono SH dalam jumpa pers, Minggu siang, di kantor DPP Jakarta Golkar memutuskan untuk mencalonkan Jenderal TNI (Purnawirawan) Soeharto menjadi Presiden RI/Mandataris MPR untuk masa jabatan 1983-1988 yang akan datang.

Ketua Umum Golkar yang didampingi pimpinan lainnya seperti Sukardi KH. Kodratullah, KH Tarmudji, Ny Darsono, David Napitupulu, Harmoko Sukotriwarno, Darmadi dan lain-lain ketika ditanya mengenai tak dikaitkannya gelar Bapak Pembangunan dengan MPR tahun 1983 sebagaimana yang dimintakan banyak organisasi masa maupun profesi mengemukakan Golkar dalam masalah tersebut bertitik tolak dari kedudukannya sebagai organisasi massa yang kekuatan sospol.

"Kalau ada yang begitu, kami bisa begini Pak Harto adalah Bapak Pembangunan," katanya dengan menambahkan masalah itu akan dibawa kepada wakil2 Golkar mendatang.

Dikemukakan pula, disangkutkannya gelar tersebut dengan MPR sebagai Lembaga Tertinggi Negara hanya merupakan masalah prosedur. Menurutnya gelar yang diberikan Golkar itu apakah hanya merupakan masalah intern Golkar atau bisa diterima masyarakat luas tergantung dari masyarakat sendiri.

Korupsi

Amir Murtono mengemukakan yang dimaksud dengan Pemerintah Golkar bisa saja Pemerintahan yang menteri2nya tidak ada yang dari Parpol.

Kalau pengertiannya demikian, berarti meletakkan tanggungjawab yang besar pada Golkar. "Baik jeleknya Pemerintah, dengan tanggungjawab ini segala sesuatunya, kami tidak bisa mengelak," katanya.

Pengertian yang lain menurutnya Pemerintah didukung seratus persen oleh Golkar.

Hal ini dikatakan juga tidak terlepas dari tanggungjawab Golkar.

Golkar menurutnya tidak bisa terhindar dari kekurangan yang ada pada Pemerintah.

"Tetapi kami juga mohon pandangan yang obyektif, hasil yang telah dicapai harus diakui," katanya pula.

Kalau Pemerintahan yang sekarang ini masih belum baik supaya diberikan kesempatan sekali lagi. Dalam masalah korupsi, Amir Murtono mengatakan, Golkar sebagai kekuatan sospol selalu memberi saran kepada Pemerintah seperti Opstib.

"Apa sudahjalan, pak?" tanya wartawan. Dijawab," menurut kami sudah".

Menurut Saudara bagaimana?".

Generasi Muda

Ketika ditanya masalah generasi muda yang akan ditampilkan Golkar dalam Pemilu mendatang, Ketua Umum yang dalam jumpa pers itu memborong semua jawaban mengemukakan yang dimaksud dengan generasi muda diukur dari segi biologis, yaitu usia.

Menurutnya, sekitar 50 persen calon Golkar dalam Pernilu adalah generasi muda dengan perbandingan keadaan sekarang, 122 calon baru dan 110 lainnya diambil dari yang sekarang duduk di DPR. Dari 110 yang sudah duduk itu, 10 persen generasi muda. Dengan demikian menurutnya, Golkar dalam Pemilu mendatang menampilkan 60 persen generasi muda.

Menjawab pertanyaan tentang kemenangan Golkar dalam Pemilu mendatang. Ketua Umum Golkar itu hanya mengatakan, minimal mempertahankan kemenangan Pemilu 1977.

"Kalau ada kelebihan itu ridho Tuhan," tambahnya.

Tentang calon Wakil Presiden, Amir Murtono mengatakan hal itu terserah kepada Presiden "Yang penting harus bisa tidur satu bantal dengan Presiden secara politik", tambahnya. Menurutnya kalau nanti Golkar menghadap Presiden bisa saja Presiden akan menjawab, "nanti saja".

Dalam pernyataan politik itu antara lain digariskan juga bahwa Golkar bertekad meneruskan dan meningkatkan usaha2 membangun struktur politik yang hanya mengenal pancasila sebagai satu-satunya ideologi dan azas bagi semua kekuatan sosial politik.

Bersifat terbuka bagi semua warganegara tanpa membedakan suku, ras, keturunan, asal-usul dan agama, serta berdasarkan pada persamaan dan perbedaan program.

Disebutkan sebagai kekuatan sosial politik yang berideologi satu, yaitu Pancasila dan berlandaskan UUD 1945 Golkar menyatakan tekad untuk terus mengamalkan serta mengamankan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan utuh.

Setiap usaha untuk memberikan pengertian yang berbeda terhadap Pancasila selain seperti yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945 merupakan penyelewengan dan akan berhadapan langsung dengan keluarga besar Golkar Karya.

Merupakan tekad Golkar seperti yang tertuang dalam pemyataan politik ini untuk tetap melanjutkan dan meningkatkan pembangunan di segala bidang dengan ekonomi sebagai titik sentral untuk periode yang akan datang, berciri kesinambungan peningkatan dan pemerataan pembangunan serta hasil2nya.

Upaya pembangunan tersebut perlu dibarengi dengan peningkatan usaha penegakan disiplin nasional, penegakan hukum dan keadilan serta pemberantasan penyelewengan dan korupsi (DTS)

Jakarta, Sinar Harapan

Sumber: SINAR HARAPAN (02/11/1981)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku VI (1981-1982), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 240-242.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.