PRESIDEN : PERLU MENINGKATKAN KESADARAN POLITIK

PRESIDEN : PERLU MENINGKATKAN KESADARAN POLITIK

Presiden Soeharto menekankan bahwa dalam masa pembangunan dewasa ini, para Penghayat Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa perlu ditingkatkan kesadaran politiknya sebagai warga negara.

Kesadaran politik yang dimaksudkan Kepala Negara bukan ditujukan untuk kegiatan politik praktis tetapi untuk mengerti tempat atau posisinya sebagai warganegara Republik Indonesia yang dimerdekakan oleh Bangsa Indonesia sendiri pada 17 Agustus 1945 atas dasar Pancasila dan UUD

Penegasan Presiden itu dikemukakan oleh Dirjen Kebudayaan Departemen P & K Prof. Dr. Haryati Soebadio kepada para wartawan di Bina Graha, Jakarta, Selasa kemarin, selesai diterima Presiden Soeharto bersama segenap panitia sarasehan Tingkat Nasional Penghayat Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Disarankan oleh Kepala Negara, sarasehan itu bukan tempat untuk mengundang pembicaraan atau hal-hal yang tidak cocok untuk pembangunan sekarang tetapi dimaksudkan untuk mempersatukan diri para penghayat kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bersama lain-lain kalangan semua warganegara Republik Indonesia perlu bersatu dan menunjang kesatuan bangsa.

Kumpulkan Berbagai Pendapat

Dalam penjelasannya, Prof. Df. Haryati Soebadio mengatakan sarasehan tingkat nasional itu berlangsung atas sponsor pemerintah. Semua unsur Penghayat Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa baik yang berorganisasi maupun perorangan, baik yang terhimpun dalam HPK (Himpunan Penghayat Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa) maupun yang tidak terhimpun diundang oleh Pemerintah. Sarasehan tingkat nasional itu, sekaligus dimaksudkan sebagai puncak acara sarasehan yang telah diselenggarakan di daerah-daerah.

Dikatakan dalam Repelita dan GBHN terdapat pasal yang menyatakan tentang pembinaan penghayat kepercayaan yang mencakup kegiatan inventarisasi dan dokumentasi. Sarasehan ini akan mengumpulkan berbagai pendapat dari kalangan para penghayat yang perlu diinventarisasi sarasehan akan dilangsungkan di Jakarta dan akan diikuti 250 peserta.

Panitia sarasehan yang menghadap Presiden di antaranya Dirjen Kebudayaan Prof. Dr. Haryati Soebadio, sebanyak 17 orang antara lain Direktur Pembinaan Penghayat Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa Arymurthy SE, Kabag TU.

Direktorat Departemen P4 K. Loemayan Soehartono SH, Ketua Umum DPP HPK Zaid Husein, Sekjen DPP HPK Drs. Permadi SH, dan Ny. Lokito Permanasari, seorang penghayat perorangan. (DTS)

Jakarta, Suara Karya

Sumber: SUARA KARYA (04/11/1981)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku VI (1981-1982), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 247-248.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.