PRESIDEN DAN PARA MENTERI BAHAS KOORDINASI DAN SINKRONISASI PERENCANAAN PENINGKATAN PRODUKSI

PRESIDEN DAN PARA MENTERI BAHAS KOORDINASI DAN SINKRONISASI PERENCANAAN PENINGKATAN PRODUKSI

Presiden Soeharto dan Menko Ekuin Widjojo Nitisastro beserta lima menteri lainnya dan dua sekretaris jenderal, Selasa pagi, di Bina Graha Jakarta, membicarakan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan peningkatan produksi dan penyebarannya baik ke dalam negeri maupun untuk ekspor.

Para menteri Kabinet Pembangunan III yang hadir dalam pertemuan dengan Presiden itu masing-masing Mendagkop Radius Prawiro, Menteri PU Purnomosidi, Menteri Perindustrian A.R. Soehoed, Mensesneg Sudharmono dan Menteri Negara Riset dan Teknologi Prof. Dr. B.J. Habibie.

Dalam pertemuan yang juga dihadiri Sekjen Departemen Perhubungan Achmad Thahir, dan Sekjen Departemen Pertanian Panuju itu, Menteri PU dan Sekjen Achmad Thahir melaporkan persiapan-persiapan memperlancar distribusi barang yang produksinya diperkirakan akan meningkat dalam beberapa tahun mendatang.

Mensesneg Sudharmono selesai pertemuan itu menjelaskan kepada para wartawan, dari Departemen Perhubungan dilaporkan baik mengenai segi-segi angkutan laut maupun angkutan darat.

Di sektor angkutan laut dilaporkan mengenai pengadaan kapal dan fasilitas pelabuhan. Sedang di sektor angkutan darat dibicarakan mengenai penguatan jalan-jalan dan jembatan maupun angkutan kereta api. Juga dibahas mengenai kemungkinan angkutan bahan baku petro kimia seperti gas untuk bahan bakar pabrik semen dengan menggunakan pipa.

"Dengan telah ditekankan perlunya koordinasi baik dalam peningkatan produksi maupun penyebarannya, diharapkan jika timbul masalah akibat meningkat pesatnya pelaksanaan program pembangunan, dapat segera diadakan koordinasi sehingga dapat diadakan pemecahan secara cepat," kata Menteri.

Peningkatan Produksi

Presiden dalam pertemuan itu mengingatkan kemungkinan peningkatan pesat berbagai produksi dalam jangka waktu dua sampai tiga tahun mendatang.

Di bidang pertambangan rnisalnya, batubara akan meningkat produksinya dalam waktu dua, tiga sampai empat tahun lagi. Di bidang industri diperkirakan akan terjadi peningkatan produksi semen, pupuk dan hasil industri lainnya.

Juga akan terjadi peningkatan produksi listrik yang akan menggunakan batu bara sebagai bahan bakarnya. Demikian pula diperlukan perencanaan sehubungan dengan akan meningkatnya produksi di bidang pertanian.

Di bidang pertanian misalnya, akan terjadi peningkatan produksi gula baik dengan akan dilaksanakannya rehabilitasi sejumlah pabrik gula maupun dengan pembangunan pabrik-pabrik baru. Juga kelapa sawit akan diperluas areal penanamannya baik di Sumatera Utara maupun di daerah-daerah lainnya.

Pola Sentra Produksi

Dengan perkiraan akan terjadinya peningkatan produksi di berbagai bidang Mensesneg Sudharmono mengatakan, sekarang ini sudah dapat diperoleh gambaran mengenai pola sentra produksi dan dengan demikian juga pola angkutan untuk penyeberangannya.

Dalam hubungan ini Sudharmono mengatakan, di Sumatera misalnya akan terdapat beberapa pola sentra produksi yang perlu diperhatikan.

Di Sumatera bagian Utara, sentra produksinya di daerah Aceh. Sumbar akan menjadi sentra produksi dengan semen dan batubaranya, sedang Sumsel dengan batubara di Bukit Asam, Muara Enim dan Baturaja. Batubara ini harus diangkut ke daerah Jabar untuk dipergunakan sebagai bahan bakar listrik.

Di Pulau Jawa, Jabar juga akan menjadi sentra produksi dengan peningkatan pesat produksi semen. Demikian pula di daerah Jawa Tengah bagian utara dan Jatim dengan daerah produksinya Gresik dan Madura.

Dalam pertemuan itu juga dikemukakan angka-angka beberapa kebutuhan di bidang angkutan, tapi Mensesneg belum mengungkapkannya pada kesempatan ini.

”Nantinya pada waktunya yang tepat semua angka ini akan diumumkan,” kata Menteri.

Mengingat besarnya peningkatan produksi di berbagai bidang itu, Mensesneg mengatakan, kebutuhan akan peralatan dan barang cukup banyak.

Atas pertanyaan Mensesneg mengatakan, proses pengadaan barang untuk keperluan tersebut sekarang ini pada hakekatnya sudah mulai.

Pertemuan Kepala Negara dengan sejumlah menteri di bidang Ekuin dan beberapa menteri lainnya itu merupakan tindak lanjut dari sidang kabinet terbatas Ekuin yang terakhir. (DTS)

Jakarta, Antara

Sumber: ANTARA (02/06/1981)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku VI (1981-1982), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 389-391.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.