RIWAYAT HIDUP PARA DUTA BESAR RI YANG BARU DILANTIK
Dalapan duta besar luar biasa dan berkuasa penuh Republik Indonesia dilantik dan diambil sumpahnya, Sabtu, di Istana Negara oleh Presiden Soeharto.
Dra. Sukadiah Pringgohardjo Dubes RI untuk Kerajaan Denmark yang dilahirkan di Yogyakarta 1 Agustus 1926 merupakan satu2nya wanita yang dilantik sebagai Dubes. Ia lulus Universitas Gajah Mada, Fakultas Sosial Politik, Jurusan Hubungan Internasional tahun 1956, Sepparlu angkatan I tahun 1973/1974, sekolah bahasa Spanyol di Kota Meksiko (berijazah) tahun 1963.
Ia menjadi pegawai kementerian pertahanan Yogyakarta 1946-1950, kepala sub/ direktorat Asia Pasifik Deplu tahun 1956-1959, sekretaris II di KBRI London tahun 1959-1962, menjabat sekretaris I/consellor, orang kedua di KBRI Meksiko. Kemudian menjadi sekretaris direktorat Amerika Departemen Luar Negeri 1971-1974 dan pada tahun 1974 juga ditugaskan untuk membuka kembali KBRI di Kopenhagen merangkap Norwegia, kemudian ditetapkan sebagai orang ke dua di KBRI Koppenhagen dengan gelar Minister Counsellor (1974-1978).
Tahun 1979-sekarang, Direktur Hubungan Sosial Budaya, Direktorat Jenderal Hubungan Ekonomi dan Sosial Budaya Deplu. Sukadiah menggantikan RML Sudarmo Martonagoro MA.
Dubes A. Kobir
Duta besar A.Kabir Sasradipoera M.A yang dilantik menggantikan R.Sri Subyakto sebagai duta besar luar biasa dan berkuasa penuh Republik Indonesia untuk pemerintah Republik Italia, dilahirkan di Ciamis tanggal 2 Mei 1929.
Ia berpendidikan akademi dinas luar negeri tahun 1955, memperoleh gelar sarjana dari Colombia University, Amerika Serikat, tahun 1959.
Tahun 1955, masuk Departemen Luar Negeri, tahun 1962, sekretaris kedua pada KBRI di Wina dan kemudian menduduki jabatan di KBRI berbagai negara antara lain di New York, Tokyo. Tahun 1977, kepala biro kepegawaian Deplu dari tahun 1979 menjadi wakil kepala perwakilan/DCM pada KBRI di London.
H. Asnawi Mangku Alam
H. Asnawi Mangku Alam bekas Gubernur Sumsel yang dilantik sebagai duta besar luar biasa dan berkuasa penuh Republik Indonesia untuk Republik Uni Sosialis Birma merangkap kerajaan Nepal menggantikan Wahono.
Ia dilahirkan di Ulak Baru, Martapura, Palembang, 27 April 1921. Ia berpendidikan HIS Baturaja, MULO B, sekolah dagang menengah Bandung, kedokteran hewan, SMA C Jakarta 1961, ujian persiapan jurusan administrasi negara Jakarta 1964, latihan pembangunan ketatalaksanaan Bogor.
Pendidikan militernya antara lain Gunseigakko Batusangkar 1945, Advanced Course Virginia USA 1955, Defence Services Staff College Willington, India 1963. Ia pernah menjadi guru H.I.S. Schakel Palembang, Inspektur Polisi Palembang, Wk. Dan Jon XXXII Brig. Pertempuran Kayuagung, Agresi I, dan. KIE Rees. 45
Kayuagung/Martapura, agresi II, dan KIE Lampung, Kepala D.L.L.T. Brigade Sumsel Palembang dan 1967 Gubernur Sumatera Selatan. Dubes Asnawi memiliki berbagai tanda jasa dan bintang.
Irawan Darsa
Irawan Darsa MA yang dilantik sebagai duta besar luar biasa dan berkuasa penuh Rl/wakil tetap RI pada kantor PBB di Eropa berkedudukan di Jenewa, menggantikan kedudukan Atmono Suryo MA
Ia dilahirkan di Bogor, 17 Februari 1931, pendidikannya BA dalam bidang ilmu politik, Aka.demi Dinas Luar Negeri Departemen Luar Negeri, BA di bidang ilmu hukum Universitas Indonesia, Gatt Comercial Policy Course, Sesparlu Departemen Luar Negeri/Lembaga Administrasi Negara, MA di bidang hubungan internasional, New York University.
Jabatan diplomatik tahun 1955, masuk Departemen Luar Negeri, berturut2 menjadi atase, sekretaris ketiga pada KBRI Brussels, sekretaris kedua pada KBRI di Beru, sekretaris pertama, counsellor pada perutusan tetap RI di PBB New York.
Jabatan terakhir direktur kerja sama ekonomi multilateral, Direktorat Jenderal Hubungan Ekonomi dan Sosial Budaya Luar Negeri (HESBLN) Departemen Luar Negeri.
Fauzi Abdul Rani
Fauzi Abdul Rani duta besar luar biasa dan berkuasa penuh Republik Indonesia untuk Republik Islam Pakistan yang menggantikan Soepriardjo Gondoprojono lahir di Mempawah, Kalimantan Barat, 24 Januari 1926.
Lulus akademi dinas luar negeri, Asian Foreign Service Course Seoul, tahun 1970, kursus utama diplomatik konsuler angkatan ke III.
Ia pernah ditempatkan sebagai atase di KBRI Kairo, sekretaris III pada KBRI Kairo, sekretaris I pada KBRI di Brussel, minister counsellor pada KBRI di Tokyo, kepada dinas kerja sama regional pada Direktorat Asia Pasifik Deplu. Ia berkeluarga dan mempunyai 4 orang putera.
Abdul Aziz Bustam
Abdul Aziz Bustam duta besar luar biasa dan berkuasa penuh Republik Indonesia untuk Papua Nugini menggantikan Busiri Suryowinoto lahir tanggal 6 Juni 1926.
Pendidikan Seskoad, Cose Fort Leavenworth dan Defence Management Course, Amerika Serikat.
Pengalaman kerja sebagai instruktur PPI Bandung, instruktur Pudikif Bandung, Kasdam XIV/Hasanuddin, Danjen Kobangdiklat, Bandung, Aster Kasad, Aster Hankam, menjadi anggota delegasi RI dalam perundingan perbatasan dengan Malaysia dan sebagai penasihat senior delegasi Rl dalam konperensi hukum laut di PBB Jenewa.
Ia memiliki 14 tanda jasa dan satya lencana.
Drs. Garnawan
Drs. Garnawan Dharmaputra duta besar luar biasa berkuasa penuh Republik Indonesia untuk Republik Arab Syria yang menggantikan Drs. Martono dilahirkan di Bandung, 12 Januari 1926.
Ia berpendidikan Akademi Ilmu Kepolisian, Sarjana Gama, tahun 1945, mengikuti advanced course international relations pada University of California, Berkeley. Lulus first Asean Foreign Service Course, Philippina, lulus kursus senior diplomatik di Jakarta, tahun 1968.
Ia pernah bekerja sebagai pegawai kantor pertanian, Sukabumi, 1945-1946, pegawai kantor telpon, Jakarta, 1947, pegawai Kementerian Pertahanan, Yogyakarta, 1948-1952, pegawai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Yogyakarta 1-1-1952, dipindahkan ke Departemen Luar Negeri dan mendapat tugas belajar di Universitas Gajah Mada 1960-1964.
Ia ditempatkan pada KBRI Beograd, Kuala Lumpur, pada perwakilan R.I Washington DC, sebagai Kepala Biro Perencanaan dan Evaluasi pada sekretariat nasional ASEAN, dan kemudian ditetapkan sebagai Wakapri/DCM pada KBRI Den Haag dengan gelar Minister. (DTS)
…
Jakarta, Antara
Sumber: ANTARA (13/04/1981)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku VI (1981-1982), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 539-542.