KAUM HAJI INGINKAN KELANGSUNGAN PEMERINTAH ORDE BARU DI BAWAH PIMPINAN SOEHARTO
Kaum Haji Indonesia menginginkan kelangsungan pemerintah Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto setelah Pemilihan Umum mendatang.
Haji dan Hajjah, merupakan gelar kehormatan bagi umat Islam yang telah menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Mekkah.
Mereka yang tergabung dalam persatuan Jemaah Haji-Hajjah Kota madya Medan, menyampaikan ketetapan hati pada pemerintah dalam bentuk pernyataan kebulatan tekad mereka hari Selasa.
Seperti tercetus pada gelombang pernyataan kebulatan tekad lainnya, kaum haji juga telah siap menyukseskan pemilihan umum, 4 Mei mendatang.
Setelah menilai keberhasilan pembangunan mereka mengusulkan agar Jenderal Purnawirawan Soeharto ditetapkan menjadi "Bapak Pembangunan" serta dipilih kembali menjadi Presiden RI periode 1983-1988 pada sidang umum MPR hasil Pemilu mendatang.
"Kami bertanggung jawab dengan segala akibat pemyataan ini," kata Ketua I, Nyonya Hajjah Hamidah setelah menyampaikan berkas pertanyaan pada walikota, Ketua DPRD serta Muspida Medan.
Pertama di Indonesia
Organisasi haji (Aljami’atul Hujjaj) yang pembentukannya diprakarsai para jemaah haji Sumut di Padang Arafah (Saudi Arabia) pada musim haji 1975 tersebut, dewasa ini menghimpun tidak kurang dari 1.200 orang dari 15 rayon di Kota Medan.
"Sekitar seratus orang diantaranya haji remaja," kata Ketua Umum, Haji Hamzah Lubis pada "Antara".
Organisasi yang menghimpun potensi kaum haji tersebut ternyata yang pertama di Indonesia dan segera dikembangkan ke berbagai daerah lainnya di Sumatera Utara.
Haji Lubis mengatakan tidak menutup kemungkinan organisasi tersebut menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia.
Ia mengungkapkan sambutan baik dari Menteri Agama. "Departemen akan membantu pengembangannya," katanya. Ia menyebutkan bidang kerukunan beragama, salah satu cabang kehidupan, yang dapat disumbang kaum haji. (RA)
…
Medan, Antara
Sumber: ANTARA (06/01/1982)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku VI (1981-1982), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 641-643.