MASYARAKAT ADIL DAN MAKMUR HARUS TERCAPAI DALAM PELITA V
Presiden Soeharto Senin malam menandaskan, masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 45 harus sudah tercapai dalam Pelita V Karena itulah dalam Pelita IV yang segera akan dilaksanakan sejauh mungkin harus dapat digunakan untuk menjadi landasan tercapainya masyarakat adil dan makmur itu. Setidak-tidaknya kerangkanya sudah terwujud.
"Kita secara politis telah mengambil suatu keputusan bahwa dalam Pelita V masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 45 harus tercapai," kata Presiden sebagaimana disiarkan TVRI Selasa malam.
Kepala Negara mengemukakan ini ketika menerima pengurus DPP KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia di kediaman JI. Cendana dalam kesempatan acara buka puasa bersama. Mereka dipimpin Ketua Umum KNPI Aulia Rachman SH diantar oleh Menmud Urusan Pemuda dr. Abdul Gafur.
Sebelumnya Presiden menyatakan, kita telah dapat menilai kemampuan pembangunan industri yang didukung oleh pertanian selama ini. Sesuai dengan ketentuan GBHN masyarakat adil dan makmur itu akan dapat dicapai dalam 5-6 kali Repelita.
"Dus, kita masih meraba-raba 5-6 Repelita katanya. Tapi setelah kita melihat pengalaman melaksanakan tiga kali Pelita dan sekarang akan memasuki Pelita IV kita harus berani memutuskan apakah masyarakat adil dan makmur itu dicapai dalam 5 Repelita, 6 Repelita atau 4 Repelita."
"Menurut situasi dan penilaian saya, perkembangan pembangunan dalam Pelita I, II dan III saya dapat menarik kesimpulan dan harus memberanikan diri bahwa Pelita IV harus bisa dijadikan landasan masyarakat adil dan makmur itu tercapai," demikian Kepala Negara.
Pembangunan Berangkai
Menurut Presiden Soeharto, pembangunan dalam GBHN yang merupakan penjabaran tugas Presiden/Mandataris harus selalu berangkai.
Pembangunan terdahulu adalah landasan pembangunan yang sekarang, dan pembangunan sekarang harus merupakan kelanjutan pembangunan yang terdahulu. Sedang pembangunan sekarang harus menjadi dasar pembangunan yang akan datang.
Dilandaskan kalau Pelita IV sudah menjadi landasan masyarakat adil dan makmur maka dalam Pelita V hanya tinggal memantapkan saja. Sehingga pada Pelita VI kita sudah akan "take off”.
"Yang jelas, kalau dari perhitungan umur, bagi saya barangkali hanya akan bisa memberikan pengabdian terakhir secara aktif dalam Pelita IV. Pelita V memang harus saudara-saudara yang melaksanakan," kata Presiden Soeharto.
"Karena itulah dalam Pelita N itu landasannya harus sudah tercapai. Bagi saudara-saudara yang sudah harus melarutkan tinggal memantapkan.”
Dijelaskan lagi, semua itu berarti kita secara politis telah mengambil suatu keputusan. Tidak lagi meraba-raba 5 atau 6 Pelita. Kalau ini bisa dilaksanakan berarti bagi generasi ini dan generasi selanjutnya hanya tinggal mewujudkan masyarakat adil dan makmur itu. Demikian Presiden Soeharto.
…
Jakarta, Kompas
Sumber: KOMPAS (21/07/1982)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku VI (1981-1982), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 751-752.