JAGALAH KEPERCAYAAN RAKYAT DENGAN KESETIAAN TUNGGAL KEPADA PANCASILA
Pesan Presiden Pada HUT ke – 31 Kopassandha
Presiden Soeharto menyatakan Kopassandha (Komando Pasukan Sandi Yudha)/RPKAD mempunyai tempat terhormat di hati rakyat karena selama ini selalu tampil didepan pada saat-saat bangsa dan negara menghadapi ancaman bahaya.
"Jagalah kehormatan dan kepercayaan rakyat itu dengan kesetiaan tunggal kepada Pancasila", demikian Presiden Soeharto dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Panglima ABRI Jenderal TNI Beny Moerdani pada acara tumpengan peringatan hari ulang tahun Kopassandha ke- 31 di Markas Komando Cijantung, Jakarta Timur Sabtu lalu.
Sesaat sebelumnya telah diselenggarakan upacara parade militer di lapangan Mako Kopassandha yang dipimpin Inspektur Upacara Kepala Staf TNI Angkatan Darat Letjen TNI Rudini.
Dalam kesempatan tersebut secara khusus Kepala Negara minta agar generasi penerus Kopassandha dapat memikul tugas sejarah yang telah dirintis oleh generasi sebelumnya.
"Jadilah prajurit pejuang yang lebih baik lagi dari generasi dan kekokohan Kopassandha khususnya dan ABRI umumnya memang mengharuskan lahirnya generasi baru yang lebih baik. Untuk dapat menjadi prajurit pejuang yang dapat diandalkan oleh rakyat, pelajari dan hayatilah sejarah dan tradisi ABRI umumnya dan Kopassandha khususnya," demikian Kepala Negara.
Pada bagian awal sambutannya Presiden Soeharto menyatakan Generasi ’45 yang membangun dan mengembangkan angkatan bersenjata kini telah memasuki tahun-tahun perampungan tugas sejarah mereka.
Generasi ’45 memang bukan merupakan generasi yang sangat luar biasa. Generasi ’45 juga terdiri dari orangorang biasa dengan segala kelemahan dan kekurangannya. Sebab memang tidak ada manusia yang tanpa cacat dan tidak ada generasi yang tanpa cela.
Namun Generasi ’45 merupakan generasi yang memperoleh kesempatan yang memperoleh kesempatan menjalankan tugas sejarah untuk membebaskan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Generasi ’45 memperoleh kesempatan menjalankan tugas sejarah untuk meletakkan dasar-dasar perjuangan dan mengembangkan serta membina ABRI.
Tugas sejarah ini memerlukan kesinambungan dan peningkatan. Bahkan memerlukan pembaharuan secara terus menerus, agar ABRI selalu dapat menjawab setiap tugas sejarah yang dihadapinya.
Melaksanakan Keputusan-Keputusan MPR
Di bagian lain sambutannya Kepala Negara menyatakan peringatan hari ulang tahun Kopassandha kali ini berada dalam suasana bangsa Indonesia baru saja melaksanakan tugas berat, yaitu melaksanakan Sidang Umum MPR dengan sebaikbaiknya.
Tugas kita selanjutnya, kata Kepala Negara, adalah melaksanakan dengan penuh kesungguhan semua keputusan MPR, khususnya dalam melanjutkan, memperluas dan meningkatkan pembangunan.
Kita menyadari bahwa tugas itu tidak ringan dan ujianujian yang kita hadapi akan berat. Ini mengharuskan segenap lapisan dan kekuatan bangsa kita siap mengemban tugas bersama itu dalam bidang masing-masing, termasuk seluruh jajaran ABRI umumnya dan Kopassandha khususnya.
Sebagai kekuatan bangsa yang ikut melahirkan dan meletakkan dasar-dasar Indonesia Merdeka, maka ABRI harus memandang pembangunan bangsa sebagai kelanjutan dari perjuangan menegakkan dan mempertahankan Indonesia Merdeka yang berdasarkan Pancasila.
Dapat Merusak Persatuan
Pada upacara parade militer, Irup Kepala Staf TNI Angkatan Darat Letjen TNI Rudini minta agar seluruh jajaran Kopassandha membina terus disiplin dan jiwa korsa yang baik, sehingga satuan ini di samping menjadi contoh di medan tempur juga menjadi teladan pada penegakan disiplin dan jiwa korsa yang baik.
Sejalan dengan usaha pembinaan disiplin dan jiwa korsa, juga perlu diwaspadai agar jiwa korsa dan kesetiakawanan diantara sesama anggota dengan baik dan diamalkan pada waktu, tempat dan situasi yang tepat.
Hindarkan adanya rasa setia kawan yang membabi buta, sebab penerapan yang demikian akan dapat merusak persatuan dan kesatuan kita sendiri.
Letjen TNI Rudini mengungkapkan pengalaman di masa silam yang menyangkut beberapa oknum ABRI.
Kesemuanya itu hendaknya menjadi suatu pengalaman pahit bagi kita dan jangan sampai terulang lagi di waktu mendatang.
Sederhana
Hari ulang tahun Kopassandha ke-31 yang bertema, "Dengan Jiwa Sapta Marga dan Sumpah Prajurit, Kita Tingkatkan Persatuan dan Kesatuan Dalam Membina Semangat Juang Yang Tangguh," berlangsung sederhana tetapi penuh khidmat dan kekeluargaan.
Tampak hadir Komandan ke-5 Kopassandha Letjen TNI (Pur) Sarwo Edhi Wibowo, dan beberapa senior korps Baret Merah lainnya seperti Letkol (Pur) Darjono, Letjen TNI Dading Gunawan Wibisono (Sekarang Irjen Hankam), Mayjen TNI Dading Kalbudi (sekarang Aslog Hankam), Mayjen TNI Suweno (sekarangAss Operasi KASAD) dan Masyjen TNI (Pur) Djasmin.
Letjen TNI (Pur) Sarwo Edhi Wibowo (sekarang Irjen Deplu) yang mengenakan seragam Kopassandha tampak masih gagah. la semakin tampak gagah ketika ia diapit oleh Kepala Staf TNI Angkatan Darat Letjen TNI Rudini dan Danjen Kopassandha ke-9 Kolonel Wismoyo Aris Munandar menuju Markas Komando Kopassandha. Sesekali ia tampak membalas hormat para prajuritprajurit Kopassandha.
Agaknya ia tidak merasa puas apabila kehadirannya pada HUT Kopassandha ke-31 ini hanya untuk mengikuti secara protokoler saja sebagaimana tamu-tamu undangan lainnya.
Hal ini terlihat ketika seusai upacara parade militer ia langsung berbicara dari hati ke hati dengan para instruktur Kopassandha Batujajar Jawa Barat, tempat dapur penggodokan pasukan Baret Merah ini.
Tidak hanya untuk menyapa, tetapi pertemuan yang tampaknya jarang terjadi itu dimanfaatkannya pula untuk menanya secara mendalam keadaan Batujajar dewasa ini.
Masih dalam rangkaian kegiatan HUT Kopassandha ke-31 semalam di Maim Kopassandha Cijantung dilangsungkan malam pelepasan Letjen TNI Yogie SM, Mayjen TNI Djasmin, Kolonel Bachtiar Djafar, Kolonel Sintong Panjaitan dan Kolonel Tampubolon. (RA)
…
Jakarta, Suara Karya
Sumber : SUARA KARYA (1983)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku VII (1983-1984), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 362-364.