PRESIDEN SERAHKAN HADIAH DAN PIALA KEPADA PEMENANG LOMBA INSUS

PRESIDEN SERAHKAN HADIAH DAN PIALA KEPADA PEMENANG LOMBA INSUS

Presiden Soeharto di Istana Negara Selasa pagi kemarin menyerahkan hadiah kepada Paijo dan Martosapuan, masing-masing mewakili Kelompok Tani Lestari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, DIY dan Kelompok Tani Sumber Karya Tani Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Sementara itu Gubernur/Kdh Jawa Barat Aang Kunaefi menerima Piala Bergilir dan Piala Tetap dari Presiden, sedang Ibu Tien Soeharto menyerahkan hadiah kepada Ny. Atmosudiro danNy. Titik Suryantinah, masing-masing mewakili Kelompok Wanita Tani Lestari dan Kelompok Wanita Tani Sumber Karya Tani.

Paijo menerima hadiah Tabanas sebesar Rp. 5 juta dan seekor kerbau, sedang Martosapuan menerima hadiah Tabanas Rp. 5 juta dan sebuah kendaraan bermotor pick up.

Ny. Atmosudiro dan Ny. Titik Suryantinah, masing-masing menerima hadiah dari Ibu Tien Soeharto berupa 5 buah mesin jahit, sebuah TV berwarna dan piring 10 lusin.

Upacara serah terima hadiah kepada para pemenang Perlombaan lnsus MT 1982 dan MT 1982/1983 di Istana Negara tersebut dihadiri antara lain oleh Menko Ekuin Ali Wardhana, Menpen Harmoko, Menteri Pertanian Ahmad Affandi, Menteri Muda Koperasi Bustanil Arifin dan Menteri Muda Urusan peningkatan Produksi Pangan Ir. Wardoyo.

Upacara tersebut juga dihadiri para wakil Kelompok Tani dari seluruh Indonesia, para PPL, para anggota Satuan Pembina Bimas Propinsi, Gubernur/Kdh Jawa Timur, Gubernur/Kdh Jawa Barat dan Wakil Kepala Daerah DIY Sri Paku Alam. Upacara ditutup dengan ramah tamah dan makan siang bersama di Istana Negara.

Prestasi

Kelompok Tani Lestari menjadi pemenang pertama tingkat nasional Perlombaan Insus MT 1982 tersebut mempunyai anggota 99 orang dengan luas hamparan sawah yang dilombakan 25 ha.

Kerja sama kelompoknya telah berjalan dengan baik, penerapan Panca Usaha dilaksanakan sesuai dengan anjuran dan menanam varietas padi PB pada MT 1982.

Rata-rata hasil yang dicapai dari hamparan kelompok sebesar 143,9 kuintal per ha gabah kering panen. Hasil penilaian dengan sistem skorsing sebesar 90, 11 merupakan jumlah nilai skor yang tertinggi di antara peserta perlombaan Insus MT 1982.

Kelompok Tani Sumber Karya Tani merebut pemenang pertama Perlombaan Insus MT 198211983, dengan jumlah anggota Kelompok Tani sebanyak 40 orang, luas hamparan sawah yang dilombakan 28,6 ha.

Kerja sama kelompok dengan dukungan wanita lainnya, telah berjalan baik. Penerapan Panca Usaha dilaksanakan sesuai dengan anjuran dan dengan menanam padi varietas Cisadane pada MT 1982/1983, menghasilkan padi rata-rata 129,10 kuintal per ha gabah kering panen.

Hasil penilaian dengan sistem skorsing yang dicapai sebesar 96,80 yang merupakan jumlah nilai skor yang tertinggi di antara peserta perlombaan Insus Tingkat Nasional MT 1982/1983.

Sementara itu Satuan pembina Bimas Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat dalam tahun 1982/1983 telah berhasil mencapai prestasi sebagai pemenang Tingkat Nasional dalam Perlombaan Tingkat Karya Bimbingan Intensifikasi antar Propinsi, dengan nilai yang dicapai sebesar 83,06, suatu jumlah nilai tertinggi jika dibandingkan dengan nilai yang dicapai oleh Satuan Bimas Propinsi lainnya.

Tahun lalu juara untuk ini dipegang Propinsi Jawa Timur. Oleh sebab itu kemarin di Istana Negara, sebelum Presiden menyerahkan Piala Bergilir kepada Gubernur Jawa Barat, Presiden menerima Piala Bergilir itu dari Gubernur Jawa Timur, Wahono.

Insus sampai September’ 83

Dalam laporannya, Menmud Ir. Wardoyo antara lain menerangkan, Insus dimulai tahun 1979, tahun 1982 telah mencapai 3,61 juta ha atau 48,5% dari areal intensifikasi.

Dalam tahun 1983, sampai bulan September 1983, luas Insus menjadi 3,89 juta ha atau 52% dari luas intensifikasi seluas 7,475 juta ha.

Turut hadir dalam upacara tersebut para wakil Kelompok Tani peserta lomba Insus tingkat nasional, juara propinsi pada musim sebelumnya. Bekas juara tingkat Propinsi itu adalah Kelompok Tani Sri Wedari (Indramayu, Jabar), Maargo Mulyo (Sukobarjo, Jateng), Sanggrahan (Kulon Progo, Yogyakarta), Tuah Saiyo (Solok, Sumbar), Subak Tajen (Tabanan, Bali) dan Lappo Ase (Buol Toli-Toli, Sulteng).

Sedang 13 Kelompok Tani peserta MT 1982/1983, masing-masing diwakili oleh 5 orang dan 2 orang pendamping dari PPL, adalah :

Sri Mukti (Majalengka, Jabar) Marsudi Mulyo (Boyolali, Jateng), Madya (Bantul, DIY), Tani Makmur (Trenggalek, Jatim), Hidup Baru (Simalungun, Sumut), Pelita I (Pasaman, Sumbar), Sri Rejeki II (Lampung Selatan), Bunga Cengkeh (Tabalong, Kalsel), Amarta (Hulu Sungai Tengah, Kalsel), Reso Pammase (Dinrang, Sulsel), Panca Mulya (Musi Rawas, Sumsel) dan Galak Jango (Sumbawa, NTB).

Dalam Lomba Insus ini yang dinilai ada 4 faktor, kemampuan kerja sama secara berkelompok dengan bobot 30, penerapan Panca Usaha dengan bobot 30, pencapaian produktivitas per ha dengan bobot 20 dan tingkat karya pengembalian kredit dengan bobot 20. (RA)

Jakarta, Berita Buana

Sumber : BERITA BUANA (23/10/1983)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku VII (1983-1984), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 490-492.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.