KEPENTINGAN RAKYAT HARUS DI NOMOR SATUKAN
PRESIDEN :
Presiden Soeharto mengingatkan kembali, agar dalam melaksanakan pembangunan kepentingan rakyat harus di nomor satukan karena pembangunan itu bertujuan untuk meningkatkan mutu kehidupan seluruh rakyat.
Presiden menyatakan hal itu dalam amanatnya pada peresmian pabrik semen Kupang dari berbagai proyek pembangunan di propinsi Nusa Tenggara Timur di Kupang, Sabtu.
Selain pabrik semen PT. Semen Kupang juga diresmikan Presiden sekaligus gedung kantor gubernur, kompleks Sekolah Peternakan Menengah Atas di Kupang, jembatan sungai Benenain di Belu. Peresmian itu dihadiri pula Ibu Tien Soeharto, beberapa menteri Kabinet Pembangunan IV
Presiden mengatakan, pabrik semen ini walau tidak besar namun merupakan pabrik semen yang penting bagi daerah ini. Sebab dengan adanya pabrik semen tersebut penyediaan semen untuk NTT tentu akan lebih lancar lagi.
“Kita semua berharap pembangunan di daerah ini akan dapat dipercepat karena pengadaan semen tidak lagi tergantung pada daerah-daerah lain,” kata Kepala Negara.
Presiden mengharapkan, di daerah ini akan dapat ditumbuhkan berbagai macam jenis industri lainnya seperti industri rumah, berbagai industri kecil dan kegiatan ekonomi lainnya yang menyertai perkembangan pabrik semen ini.
Dengan demikian maka pembangunan industri akan makin cepat bergerak di daerah Nusa Tenggara Timur.
Kepala Negara berharap daerah ini juga dapat mulai menyiapkan tenaga-tenaga trampil yang sangat diperlukan dalam menjawab tantangan kemajuan industri dan meluasnya kegiatan ekonomi itu.
Mengenai kompleks Sekolah Petemakan Menengah Atas yang diresmikan itu, Presiden mengatakan sekolah peternakan ini sangat penting bagi masyarakat terutama untuk penduduk daerah ini yang banyak diantaranya menjadi peternak.
Daerah NTT sangat cocok bagi pengembangan ternak di Indonesia. Rakyat Indonesia yang sekarang berjumlah lebih kurang 160 juta orang memerlukan ternak dalam jumlah yang besar untuk memenuhi kebutuhan gizinya.
Tentang gedung kantor gubernur yang diresrnikan Presiden mengatakan, gedung itu mulai dibangun tahun 1978 yang berarti dibangun hampir selama dua kali Repelita.
Ini mencerminkan bahwa pemerintah daerah mendahulukan kepentingan rakyat daripada kepentingan sendiri. “Memang, kepentingan rakyat itulah yang harus kita nomor satukan dalam pembangunan,” demikian Kepala Negara.
Presiden yang disertai Ibu Tien Soeharto tiba di Kupang Sabtu pagi dengan pesawat F-28 Pelita Air Service, Sabtu sore.
Presiden yang disertai pula Menko Ekuin Ali Wardhana, Menesneg Sudharmono SH, Menteri Pertanian Affandi, Menteri Perindustrian Hartarto, Menteri PU. Suyono Soerodarsono, Menmuda Sekretaris Kabinet Murdiono, Menteri Muda UPPDN Ginanjar Kartasasmita dan Pangab Jenderal TNI L.B. Murdani kembali ke Jakarta. (RA)
…
Kupang, Antara
Sumber : ANTARA (14/04/1984)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku VII (1983-1984), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 690-691.