PESAN PRESIDEN SOEHARTO GUBERNUR DKI WIYOGO

PESAN PRESIDEN SOEHARTO GUBERNUR DKI WIYOGO

 

 

Presiden Soeharto hari Senin meminta kepada Gubernur baru DKI Jakarta Wiyogo Atmodarminto untuk menempatkan masalah kebersihan sebagai prioritas utama yang harus segera ditangani.

Oleh karena itu, Presiden menekankan perlunya bagi Wiyogo untuk mempelajari secepatnya berbagai hal yang berkaitan dengan penanganan masalah kebersihan ibukota seperti soal perpakiran, ketertiban lalu lintas dan soal pedagang kaki lima.

Wiyogo Atmodarminto dalam keterangannya kepada wartawan seusai diterima Presiden di Bina Graha Jakarta menambahkan bahwa Kepala Negara juga berharap agar dalam penanganan masalah kebersihan itu, Gubernur DKI hendaknya melakukan koordinasi dengan berbagai pihak yang terkait sehingga langkah-langkah kebijaksanaan yang diambil dapat dilaksanakan secara terpadu.

Langkah-langkah yang diambil dalam menangani masalah kebersihan itu harus bertujuan memberi citra baik bagi DKI sebagai ibukota RI yang benar-benar bisa dibanggakan.

Penanganan masalah kebersihan ibukota menjadi lebih penting artinya kalau diingat bahwa DKI Jakarta merupakan “jendela” Negara RI, kata Kepala Negara sebagaimana dikutip Wiyogo.

Gubernur DKI Wiyogo menilai penanganan masalah kebersihan di ibukota merupakan masalah kompleks, apalagi bila mengingat warga DKI merupakan masyarakat heterogen yang berdatangan dari berbagai daerah dengan latar belakang budaya saling berbeda.

Diakuinya bahwa ia sendiri saat-saat sekarang ini, setelah dilantik menjadi gubemur DKI 6 Oktober lalu, belum bisa berbuat banyak karena masih berada dalam tahap orientasi untuk mempelajari terlebih dulu segala permasalahan yang harus ditangani di ibukota.

Ketika ditanya apakah ia akan menjadikan penanganan Tokyo sebagai bahan perbandingan dalam menangani DKI Jakarta, Wiyogo yang pemah menjabat dubes RI untuk Jepang itu menyatakan bahwa ia sebenarnya belum pernah mendalami secara khusus tentang penanganan kota Tokyo.

“Soalnya saya dulu tidak pernah menyangka kalau saya suatu ketika akan menjadi Gubernur DKI seperti sekarang,” tandasnya.

Kendati demikian Wiyogo menambahkan bahwa Tokyo hanya bisa dijadikan sebagai salah satu perbandingan saja, karena situasi masyarakat di ibukota Jepang tersebut homogen, berbeda dengan kondisi masyarakat Jakarta yang heterogen.

Ia menyatakan keyakinannya bahwa budaya masyarakat Jepang yang suka pada kebersihan sudah dipupuk sejak lama.

Budaya itu kian tumbuh subur karena didukung sikap kesungguhan masyarakat Jepang di dalam bekerja. (RA).

 

 

Jakarta, Antara

Sumber : ANTARA (12/10/1987)

 

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IX (1987), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 258-259.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.