PESAN PRESIDEN SOEHARTO KONGRES KNPI KE-5

PESAN PRESIDEN SOEHARTO KONGRES KNPI KE-5

 

 

Presiden Soeharto berpesan agar kaum muda Indonesia sebagai pembangun dan pemilik masa depan terus meningkatkan pengetahuan, menguasai teknologi serta menambah keterampilan untuk dipersembahkan bagi pembangunan bangsa.

Dalam peringatan hari Sumpah Pemuda sekaligus pembukaan kongres V Pemuda/KNPI di Balai Sidang Senayan Jakarta Rabu pagi, Presiden juga menekankan pentingnya pembinaan watak, moral dan etika di kalangan kaum muda Indonesia.

Pertama-tama, ujar Presiden, pemuda Indonesia harus menjadikan dirinya insan­-insan pancasila, yang berdiri di jarajaran terdepan dalam mempertahankan, mengamankan dan mengamalkan pancasila. Kemudian kaum muda hendaknya menyiapkan diri sebaik-baiknya agar dapat memikul tanggungjawab besar di masa datang.

“Hendaknya diingat bahwa kekayaan alam tanah air kita betapapun besarnya tidak akan membuat kita menjadi bangsa makmur dan sejahtera jika bangsa kita tidak dapat mengolahnya sendiri,” demikian Kepala Negara pada upacara yang dihadiri Wakil Presiden Umar Wirahadikusumah, sejumlah menteri dan tokoh pemuda dari seluruh Indonesia itu.

Sejarah menunjukkan bahwa perjuangan bangsa lndonesia selalu dipelopori kaum muda, sehingga kenyataan sejarah itulah yang membuat bangsa Indonesia selalu menaruh kebanggan.

“Adalah harapan kita semua agar pemuda Indonesia dapat membuat sejarah yang lebih baik dari pendahulu-pendahulunya, dan saya percaya bahwa pemuda-pemuda akan berhasil memenuhi harapan tadi,” lanjutnya.

Presiden mengemukakan bahwa Sumpah Pemuda yang dicetuskan 28 Oktober 1928 berintikan semangat persatuan dan kebangsaan, sehingga dengan semangat itu bangsa Indonesia dapat mencapai kemerdekaan.

Tanpa persatuan dan kesatuan nasional, bangsa Indonesia yang serba majemuk akan mudah menjadi mangsa bangsa lain, dipermainkan dan diadu domba untuk kemudian dikuasai.

Ia mengingatkan, persatuan dan kesatuan nasional itu harus terus dijaga, sebab tanpa tekad bulat untuk bersatu padu tidak mustahil bangsa Indonesia akan terpecah-­pecah lagi.

”Persatuan dan kesatuan yang kita kehendaki adalah yang sejati, tumbuh dari batin kita, bukan sekedar persatuan dan kesatuan lahir belaka,” ujarnya.

Unsur penting untuk memperkuat persatuan batin itu, menurut Presiden, adalah rasa saling percaya dan keterbukaan di antara segenap bangsa Indonesia.

Dengan saling percaya dan keterbukaan itu, katanya, dialog dapat terus diadakan sehingga dapat tercapai kesepakatan bersama mengenai beragai masalah dan tugas nasional yang diemban bersama.

Presiden mengharapkan kongres pemuda/kongres KNPI yang kelima dapat memusatkan pikiran pada upaya yang akan dikerjakan segenap pemuda Indonesia sebagai sumbangan bagi pelaksanaan pembangunan, khususnya Repelita V yakni tahapan pembangunan yang amat penting untuk meletakkan landasan kokoh bagi tahap tinggal landas.

Ia menyebut KNPI sebagai wadah nasional segenap pemuda Indonesia yang diharapkan dapat menjadi penghimpun seluruh potensi kaum muda yang mampu menumbuhkan, menggerakkan dan menyalurkan dinamika dan idealisme generasi muda, demi terciptanya cita-cita kemerdekaan. (RA)

 

 

Jakarta, Antara

Sumber : ANTARA (28/10/1987)

 

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IX (1987), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 278-280.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.