PRESIDEN SAMBUT KONFERENSI REDAKTUR ASEAN 3

PRESIDEN SAMBUT KONFERENSI REDAKTUR ASEAN 3

 

 

Presiden Soeharto menilai peranan pers dalam menumbuhkan kesadaran dan saling pengertian rakyat di masing-masing negara anggota ASEAN sangat penting, terutama kerjasama bagi terwujudnya ketahanan nasional dan regional Asia Tenggara.

Ketika menerima para peserta Konferensi Redaktur ASEAN III di Istana Merdeka Jakarta Sabtu, Presiden mengharapkan agar pers disetiap negara ASEAN jangan sampai menggunakan kebebasannya untuk mengganggu ketahanan nasional masing-masing negara.

”Di sini perlunya pengorbanan pers benar-benar dimanfaatkan untuk kepentingan ketahanan nasional masing-masing negara ASEAN,” katanya dalam pertemuan lebih dari setengah jam yang juga dihadiri Menteri Penerangan Harmoko.

Presiden menekankan perlunya pers di setiap negara anggota ASEAN melaksanakan kebebasan yang bertanggungjawab. Pemerintah, lanjutnya, tidak akan membatasi kebebasan pers, tapi pers itu sendiri yang membatasi diri dengan rasa tanggungjawabnya terhadap pemeliharaan ketahanan nasional di negaranya masing­-masing.

”Kalau ini semua bisa dilaksanakan, saya percaya stabilitas masing-masing negara yang didukung ketahanan nasionalnya akan tercipta, yang pada gilirannya akan mewujudkan ketahanan regional di Asia Tenggara,” demikian Presiden Soeharto.

Menurut Soeharto, dengan adanya ketahanan itu maka semua tantangan yang timbul dari dalam maupun luar akan mampu dijawab sendiri oleh masing-masing negara ASEAN (Brunei Darussalam, Malaysia, Indonesia, Pilipina, Singapura dan Thailand).

Hasil Konferensi

Konferensi Redaktur ASEAN III yang diikuti 130 wartawan senior dari enam negara ASEAN itu berlangsung di Bali sejak Senin sampai Jum’at.

Konferensi menelorkan hasil antara lain tekad untuk mengembangkan jaringan pertukaran berita ASEAN menjadi suatu sumber berita yang dapat diandalkan dalam usaha meningkatkan kerjasama dan saling pengertian regional di Asia Tenggara.

Pemimpin Umum LKBN ANTARA Ir. Handjojo Nitimihardjo selaku Ketua Penyelenggara Konferensi pada kesempatan itu melaporkan secara singkat hasil-hasil konferensi kepada Presiden.

Menanggapi laporan itu, Presiden percaya bahwa konferensi para redaktur senior berbagai media massa dari keenam negara ASEAN itu bisa menumbuhkan saling pengertian di antara mereka dan secara tidak langsung juga turut memasyarakatkan ASEAN.

Suksesnya kerjasama di antara negara-negara ASEAN, menurut Presiden, akan sangat tergantung pada partisipasi semua kekuatan yang ada di masing-masing negara.

Peserta konferensi yang datang ke lstana Merdeka itu berjumlah 34 orang, termasuk para ketua delegasi, yaitu Pengiran Hj. Muhamad Yassin dari Brunei, Ahmed Rejal Arbee (Malaysia), VergeI O.Santos (Pilipina), Peter H.L.Lim (Singapura), Chettana Sirisingh (Thailand) dan Handjojo Nitimihardjo (Indonesia).

Konferensi para redaktur itu dihadiri pula para peninjau dari media massa di luar ASEAN seperti dari Kantor Berita Yonhap (Korsel), Suratkabar Asahi Shimbun dan Kantor berita Kyodo (Jepang). (RA)

 

 

Jakarta, Antara

Sumber : ANTARA (31/10/1987)

 

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IX (1987), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 289-290.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.