PRESIDEN SOEHARTO AKAN KE AUSTRALIA JIKA SAATNYA SUDAH TEPAT

PRESIDEN SOEHARTO AKAN KE AUSTRALIA JIKA SAATNYA SUDAH TEPAT

 

 

Presiden Soeharto akan berkunjung ke Australia kalau saatnya sudah tepat untuk melakukan hal itu. Artinya kunjungan itu akan dapat mempererat hubungan kedua negara dan bukannya malah merenggangkan.

Demikian Menlu RI Ali Alatas SH menjawab pertanyaan salah seorang anggota DPR RI dalam Raker Menlu dengan Komisi I DPR RI, Jum’at malam. Alatas mengatakan bahwa dalam dunia diplomasi, undang-mengundang adalah hal biasa dan jawaban yang diberikan pun sering sangat diplomatis.

Dalam hal ini, katanya, saya dapat mengatakan bahwa Bapak Presiden dalam jawaban beliau pun sangat diplomatis.

“Terimakasih atas undangan tersebut yang saudara Menlu telah ingatkan kembali kepada saya, tentu kami akan memenuhi undangan itu pada waktu yang tepat dan senantiasa dalam rangka mengeratkan hubungan antara kedua negara dan tidak justru untuk lebih merenggangkan,” kata Alatas mengutip Presiden Soeharto, yang menerima Menlu Gareth Evan dari Australia, Selasa pekan lalu.

Jadi, kata Menlu, apa yang tersirat jelas sekali timingnya akan ditetapkan jika timing itu memang akan dapat mendekatkan hubungan Indonesia – Australia, dan tidak justru merenggangkannya.

Mengenai kasus penembakan David Blenkinsop baru-baru ini di Pulau Serui, kata Alatas, pihak Australia telah dapat menerima penjelasan Indonesia. Menlu mengatakan bahwa penembakan terhadap Blenkinsop semata-mata disebabkan kecelakaan dan tidak disengaja.

Pihak Australia, katanya, juga diizinkan memantau jalannya persidangan pengadilan, yang kelak akan menangani kasus penembakan itu. Pihak yang terlibat kini sedang diperiksa yang berwenang.

Jangan Berharap

Dalam perkembangan terpisah, menjawab pertanyaan wartawan seusai mengadakan pembicaraan dengan Menlu Ali Alatas, Sabtu, di Pejambon, Menteri Luar Negeri dan Pembangunan Masyarakat Singapura, Wong Kan Seng, mengatakan bahwa dalam pertemuan tersebut keduanya antara lain membicarakan masalah proses kelompokkerja Jakarta Informal Meeting – JIM serta proses JIM.

Dikatakan, sebaiknya semua pihak jangan terlalu berharap bahwa JIM II, yang rencananya akan diselenggarakan bulan Januari mendatang, dapat menyelesaikan masalah Kamboja.

“Kita hendaknya jangan terlalu berharap bahwa JIM II dapat menyelesaikan masalah Kamboja yang sudah berlangsung lama itu,” kata Wong Kan Seng.

Namun, lanjut Wong, ia dan Ali Alatas sependapat bahwa proses JIM perlu terus dilanjutkan. Hal itu disebabkan masalah Kamboja adalah masalah regional, sehingga perlu penyelesaian melalui dialog regional. Tetapi keduanya tidak menutup kemungkinan proses penyelesaian Kamboja laiunya, misalnya pertemuan Hun Sen dan Sihanouk di Paris.

“Dengan dialog yang cukup serta pertukaran pandangan, maka kita akan menemukan penyelesaian politik terhadap masalah tersebut. Di sini yang penting adalah bagaimana menyelesaikan perbedaan tersebut melalui diskusi, diplomasi dan proses penyelesaian politik lainnya,” kata Wong.

Menjawab pertanyaan apakah proses penyelesaian Kamboja akan terhambat jika Khmer Merah tidak hadir, Menlu Alatas secara diplomatis mengatakan, “sebaiknya kita melalui jembatan satu per satu, jangan melangkah terlampau jauh.” Sedangkan Menlu Wong Kan Seng mengatakan bahwa sulit untuk menjawab pertanyaan yang hipotetis tersebut.”

Namun Wong mengharapkan kehadiran Khmer Merah dalam JIM II mendatang. Ia juga menjelaskan bahwa ketidakhadiran Khmer Merah dalam Pokja JIM yang lalu disebabkan mereka kekurangan pejabat tinggi untuk menghadirinya.

Pada kesempatan tersebut Menlu Wong juga menjelaskan bahwa kunjungannya ke Indonesia adalah untuk lebih mempererat hubungan antara kedua negara, meskipun saat ini tidak ada masalah dalam hubungan antara kedua negara. (RA)

 

 

Jakarta, Suara Karya

Sumber : SUARA KARYA (31/10/1988)

 

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IX (1987), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 291-292.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.