PRESIDEN SOEHARTO TERIMA SARJANA EKONOMI ISEI
Jakarta, Antara
Presiden Soeharto mengharapkan sumbangan pemikiran dari para sarjana ekonomi untuk dipergunakan sebagai masukan bagi merumuskan program dan kebijaksanaan pemerintah Ketika menerima para pengurus Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) di Bina Graha Jakarta Senin siang, Presiden menilai penting peranan organisasi profesi seperti ISEI terutama pada saat seperti sekarang ini di mana bangsa Indonesia sedang menghadapi tahapan pembangunan yang penting, yaitu mempersiapkan landasan kuat bagi tinggal landas.
“Kita hanya mempunyai waktu lima atau enam tahun lagi untuk menyelesaikan dan menyiapkan landasan yang kuat untuk mencapai tujuan pembangunan, yaitu masyarakat adil-makmur,”demikian Presiden sebagaimana diungkapkan ketua umum baru ISEI Prof. DR. J.B. Sumarlin, kepada wartawan.
Presiden mengingatkan, landasan kuat itu tidak hanya di bidang ekonomi tapi juga bidang sosial-budaya, politik dan pertahanan.
Untuk membentuk landasan kuat, menurut Presiden, bukan pekerjaan ringan karena yang harus diusahakan bukan hanya pertumbuhan ekonomi yang memadai tapi juga sekaligus menciptakan kondisi sehingga bangsa Indonesia mampu melanjutkan pembangunan dengan kekuatan sendiri.
Presiden juga menegaskan, dalam menyiapkan kerangka landasan yang kokoh itu bangsa Indonesia harus tetap berpegang pada falsafah Pancasila.
“Misalnya dalam membangun sistem ekonomi harus tetap berpegang pada ketentuan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu didasarkan pada usaha bersama dan kekeluargaan yang diarahkan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat,” ujar Sumarlin mengulang ucapan Presiden.
Dalam pertemuan lebih setengah jam itu pengurus ISEI hasil kongres di Bali September lalu melaporkan kepada Presiden tentang pokok pembahasan dan pemikiran organnisasi itu dalam kongresnya di Bali.
Ketua umum ISEI yang lama, DR Arifin Siregar, kepada wartawan memaparkan secara terperinci hasil-hasil pemikiran ISEI menyangkut keadaan ekonomi di Indonesia, yang antara lain menyimpulkan bahwa untuk lebih memngkatkan kualitas dan memperkokoh landasan pembangunan selanjutnya perlu diberi peluang serta perangsang lebih besar bagi seluruh pelaku ekonomi, terutama koperasi, perusahaan swasta dan BUMN.
“Dengan demikian diharapkan agar prakarsa dan daya cipta masyarakat dapat berkembang lebih baik ke arah terwujudnya demokrasi ekonomi lebih mantap,”ujar Siregar.
ISEI juga menyarankan agar dalam memilih kegiatan ekonomi tertentu, keunggulan komparatif merupakan salah satu pertimbangan utama. Dalam hal ini tidak berarti keseluruhan produk harus memiliki keunggulan komparatif tersebut, tapi dapat juga hanya berbentuk komponen, suku cadang atau tahapan produksi tertentu , demikian Arifin Siregar.
Ketika ditanya berapa pertumbuhan ekonomi yang ideal pada waktu Indonesia memasuki tahapan tinggal landas, Sumarlin mengatakan kongres ISEI di Bali tidak membahas masalah itu.
Sumber: ANTARA (12/10/1987)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IX (1987), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 554-555