PRESIDEN BUKA KONPERENSI PERMINYAKAN KE-16
Jakarta, Antara
Pemerintah Indonesia pada dasarnya menyetujui dilakukannya perpanjangan kontrak bagi hasil yang telah ada, untuk mendorong investasi di bidang industri minyak dan gas bumi, ketika membuka konperensi perminyakan ke-16 yang diselengarakan Indonesian Petroleum Association (IPA) di Balai Sidang Senayan Jakarta, Kepala Negara menjanjikan bahwa pemerintah juga akan terus memperbaiki iklim investasi, agar pembangunan di bidang minyak dan gas bumi berjalan lebih Iancar.
“Situasi harga minyak yang telah membaik lagi sekarang merupakan peluang tepat untuk melakukan investasi dalam eksplorasi, produksi serta pengolahan minyak dan gas bumi,” ujarnya.
Di hadapan para tokoh perminyakan itu Presiden meminta pengertian dari perusahaan perusahaan minyak asing yang beroperasi di Indonesia mengenai masalah alih teknologi dan peningkatan penelitian.”Bagi bangsa Indonesia yang sedang giat melaksanakan pembangunan, maka alih teknologi dan peningkatan penelitian sangat penting,” katanya.
Ia memandang mutlak peningkatan kemampuan dan jumlah tenaga ahli Indonesia di bidang minyak dan gas bumi. Sebab, katanya, hal itu merupakan bagian dari peningkatan kemampuan bangsa di segala bidang untuk memasuki tahap tinggal landas dalam pembangunan nasional menjelang akhir abad ke-20 ini.
“Pemerintah akan memberikan perlakuan wajar, yang memungkinkan perusahaan perusahaan minyak asing menikmati keuntungan dari modalnya yang ditanam di negeri ini,”tambahnya.
Presiden mengharapkan agar industri minyak dan gas bumi dapat ikut mendukung pembangunan di wilayah tempat operasi dan lingkumgannya, sehingga tercermin pelaksanaan trilogi pembangunan yaitu pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan dan stabilitas nasional.
Mengenai konperensi IPA tersebut, Presiden mengharapkan hasilnya dapat memberi sumbangan penting bagi perkembangan industri minyak dan gas bumi di Indonesia. Sementara itu Menteri Pertambangan dan Energi Subroto mengemukakan, konperensi tersebut diselenggarakan untuk memajukan pengetahuan ilmiah dan teknik perminyakan bagi para ahli perminyakan di Indonesia.
Pertemuan tersebut membahas 40 makalah ilmiah 50 persen diantaranya disusun para ahli perminyakan Indonesia. Bersamaan dengan konperensi ini, kata Subroto, juga diselenggarakan pameran Indo Energi. Kini IPA beranggotakan lebih dari 1.600 orang dari berbagai bangsa.
Konperensi yang bertemakan “The Oil Industry Today Adapting For Tomorrow” (Indu stri Minyak Sekarang melakukan Penyesuaian Untuk Hari Esok) tersebut berlangsung di Jakarta dari 20 sampai 22 Oktober.
Dalam konperensi tersebut para tokoh dan ahli perminyakan melakukan tukar informasi serta pengalaman mereka yang berkaitan dengan pencarian dan pengolahan minyak dan gas bumi di negeri ini.
Konperensi tahunan yang dihadiri 1.704 orang itu akan menampilkan pembicara utama yaitu Presiden Arco, R.E. Wycoff dan Presiden Halliburton Company, T.H. Cruikshank, ke duanya dari Amerika Serikat.
Data yang diperoleh ANTARA dari Departemen Pertambangan dan Energi menyebutkan, jumlah kontrak bagi hasil yang ditandatangani Pertamina dengan kontraktor sampai dengan Juli 1987 mencapai 119 buah, 50 kontrak diantaranya menarik diri dan 22 kontraktor kini berhasil memproduksi minyak dan gas.
Sumber: ANTARA (20/10/1987)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IX (1987), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 564-565