PRESIDEN SOEHARTO TERIMA KUNJUNGAN MENTERI PERDAGANGAN ALJAZAIR
Jakarta, Antara
Presiden Soeharto dan Menteri Perdagangan Aljazair Mustafa Ben Amar hari Senin membicarakan kemungkinan peningkatan hubungan perdagangan kedua negara.
Selama kunjungan kehormatan di Istana Merdeka Jakarta itu Menteri Mustafa juga menyampaikan suatu pesan tertulis dari Presiden Sayed Chadli Benjedid kepada Presiden Soeharto.
“Kami mengharapkan hubungan politik yang sudah sangat baik diantara kedua negara dapat dikembangkan menjadi hubungan bilateral yang lebih berkualitas dan beraneka-ragam,” kata Mustafa kepada wartawan seusai kunjungan kehormatan.
Menteri Perdagangan Rachmat Saleh yang mengantar tamu dari Aljazair itu menjelaskan kepada pers bahwa neraca perdagangan kedua negara selama ini memberikan surplus bagi Indonesia dan ekspor ke negara itu dari tahun ke tahun terus meningkat terutama kopi, kayu lapis, rempah-rempah dan komoditi lain.
Pada tahun 1986 nilai ekspor Indonesia ke Aljazair hampir 90 juta dolar AS, terutama dengan meningkatnya harga kopi di pasaran dunia, sedang nilai impor langsung barang-barang dari Aljazair hanya sekitar 1,5 juta dolar antara lain berupa batu fosfat, pig-iron dan kurma.
Menurut Rachmat Saleh, Aljazair akan banyak memerlukan kopi Indonesia dan negara di Afrika Utara tersebut termasuk pembeli kopi terbesar di antara negaranegara non-kuota (bukan anggota Organisasi Kopi Internasional-ICO). “Mereka konsumen kopi yang besar,” ujar Rachmat Saleh.
Usaha Patungan
Menteri Mustafa telah melakukan pembicaraan dengan wakil-wakil Pihak Aljazair juga telah mengadakan persetujuan dengan pihak swasta Indonesia untuk membentuk usaha patungan dalam mendirikan pabrik pengolahan batu fosfat di Indonesia. Nilai proyek patungan itu antara 4,5 juta sampai lima juta dolar, demikian Rachmat Saleh.
Dengan demikian batu fosfat dari Aljazair akan diolah terlebih dahulu di sini sebelum dipakai sebagai bahan baku pupuk oleh pabrik di Gresik, tambahnya.
Aljazair dan Indonesia sama-sama anggota OPEC, gerakan Non Blok dan Organisasi Konferensi Islam (0KI).
Sumber: ANTARA (9/11/1987)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IX (1987), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 573-574