KRAKATAU STEEL HARGA BESI BETON SPEKULATIF

KRAKATAU STEEL HARGA BESI BETON SPEKULATIF

Jakarta, Antara

Kenaikan harga besi beton sampai 70 persen sebagaimana terjadi minggu-minggu lalu sama sekali tidak wajar dan mengandung unsur spekulatif, demikian Dirut PT (Persero) Krakatau setelah melapor kepada Presiden Soeharto hari Rabu di Bina graha, Ariwibowo mengatakan kepada wartawan bahwa kenaikan yang wajar adalah 24-25 persen sesuai harga yang ditetapkan KS.

Kenaikan harga besi beton di dalam negeri, katanya, tidak bisa dihindarkan karena harga bahan bakunya yakni besi tua (scrap) yang dalam biaya produksinya mencapai porsi 60 persen mengalami kenaikan di luar dan dalam negeri.

Berdasarkan hasil pemantauan sebuah tim yang dibentuk Asosiasi Produsen Besi Beton Indonesia, harga besi beton  pada tanggal 1 Desember sudah mulai turun mendekati harga yang ditetapkan KS, BUMN yang berperan sebagai price leader dalam bisnis baja di dalam negeri.

Ariwibowo yang menjadi Ketua asosiasi itu mengungkapkan harga besi tua di luar negeri pada bulan November melonjak menjadi rata-rata 160 dolar AS/ton dibanding 105 dolar/ton pada bulan Agustus lalu. Sedangkan di dalam negeri sendiri harga scrap tersebut naik menjadi Rp 140-Rp 150/kg menjadi Rp 250/kg pada bulan November.

Selaku ketua asosiasi produsen besi, Ariwibowo telah mengadakan pertemuan dengan para anggotanya untuk membahas masalah kenaikan harga besi beton. Pada kesempatan itu, ia mengimbau para anggota agar mencegah usaha-usaha spekulatif. Dan apabila keadaan sudah normal kembali, ia juga menekankan agar para produsen tidak lagi membuat besi beton berukuran non standar.

Dalam kaitan itu, Presiden melalui Ariwibowo mengimbau agar masyarakat tidak membeli barang secara berlebihan, lebih-lebih untuk ditimbun. Kepala Negara menganjurkan agar masyarakat membeli dalam jumlah secukupnya saja, karena stok nasional cukup besar.

Kepada para produsen, Presiden mengimbau agar pemasokan barang diperlancar untuk menjamin pengadaan di berbagai daerah. Ariwibowo mengatakan jaminan pemasokan tidak perlu dikhawatirkan karena kapasitas nasional sekarang mencapai 1,4 juta ton/tahun, jauh melampaui kebutuhan dalam negeri sebanyak 700.000-800.000 ton/tahun.

Pabrik-pabriknya pun tersebar di berbagai daerah sehingga memudahkan distribusi. Sampai akhir tahun ini, ia memperkirakan adanya stok yang cukup besar yaitu sekitar 110.000 ton yang 70.000 ton diantaranya ada di pabrik-pabrik dan sisanya ada pada para dealer. Harga besi beton PT. KS (FOB di Cilegon) sebelum ditambah PPN adalah Rp 520/kg sehingga harga wajar di pasaran adalah antara Rp 600-Rp 610/kg.

Atas pertanyaan wartawan, Ariwobowo mengatakan harga ekspor besi beton adalah 330 dolar/ton FOB atau sekitar Rp 544/kg. Ia menegaskan ekspor besi beton itu sama sekali tidak disubsidi.

Ekspor tahun ini ditargetkan mencapai 96.000 ton, meningkat pesat dibanding tahun lalu hanya sebanyak 10.000 ton, dan tahun 85 adalah 28.000 ton. Sampai triwulan ketiga tahun ini, nilai ekspor seluruh besi Indonesia adalah 122 juta dolar.

Sumber: ANTARA (02/12/1987)

 

 

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IX (1987), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 584-585

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.