MENHANKAM PADA MUNAS PEPABRI IX DI JAKARTA

MENHANKAM PADA MUNAS PEPABRI IX DI JAKARTA

Jakarta, Antara

Menteri Pertahanan dan Keamanan Poniman menyatakan bahwa aspek pertahanan dan keamanan (Hankam) merupakan faktor hakiki dalam upaya menjamin kelangsungan hidup sesuatu negara.

Dalam pengarahannya di depan para peserta Musyawarah Nasional Persatuan Purnawirawan ABRI  (Pepabri) IX di Jakarta hari Kamis, ia menambahkan bahwa tanpa mampu mempertahankan diri terhadap ancaman dari luar serta tanpa mampu menjamin keamanan dari ancaman dalam negeri, sesuatu negara tidak akan dapat mempertahankan hidupnya.

Kendati begitu Menhankam mengingatkan bahwa keberhasilan upaya pertahanan keamanan negara sangat ditentukan oleh kondisi-kondisi tertentu di bidang politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan sebagai unsur­unsur dinamis masyarakat, yang masing-masing merupakan subsistem dalam sistem nasional.

Ditegaskannya bahwa pembangunan hankam negara sebagai salah satu aspek pembangunan nasional bukanlah semata-mata tanggungjawab ABRI atau pemerintah saja, melainkan merupakan tanggungjawab seluruh rakyat Indonesia.

“Keikutsertaan seluruh rakyat bukan saja karena rakyat merupakan sumber kekuatan bangsa, tetapi juga karena pertahanan keamanan negara ditegakkan untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,” sambungnya.

Poniman menyatakan bangga dan besar hati bahwa para purnawirawan ABRI dalam usia yang rata-rata berangsur-angsur senja masih tetap memiliki semangat dan jiwa kejuangan tinggi untuk aktif berperan dalam proses pembangunan nasional.

Ia berharap, dalam aspek politik, Pepabri lewat programnya mendatang dapat lebih berperan serta dalam menjaga dan melestarikan Pancasila serta UUD 1945.

Sementara itu, dalam aspek ekonomi Pepabri diharapkan dapat mendorong serta menumbuhkan kegiatan usaha ekonomi berazaskan kekeluargaan yang dijiwai rasa patriotisme dengan tidak semata-mata mengejar keuntungan.

Dalam aspek Hankam, Menhankam berharap Pepabri dapat sebagai kekuatan cadangan nasional yang mampu menggerakkan dan menumbuhkan kesediaan bela negara bagi masyarakat luas.

Munas Pepabri IX dibuka Presiden Soeharto di Sasana Langen Budaya Taman Mini Indonesia Indah Kamis pagi, dan dijadwalkan berlangsung tiga hari di Asrama haji Pondok Gede.

Sumber: ANTARA (10/09/1987)

 

 

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IX (1987), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 614-615

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.