BKKBN PUSAT RESMIKAN RSU LUBUK PAKAM MEDAN
Medan, Antara
Kepala BKKBN pusat, Haryono Suyono, mengatakan, masyarakat tidak perlu merasa malu lagi membicarakan masalah KB secara terbuka, Karena Presiden Soeharto sendiri sudah tidak canggung lagi menyebutkan istilah spiral, kondom, pil atau pun suntik KB dalam pembuatan film dokumenter KB baru baru ini.
Haryono mengatakan hal itu ketika meresmikan renovasi rumah sakit umum Lubuk Pakam (30 km dari Medan) yang mendapat bantuan dari dana kesehatan Amerika Serikat (USAID), Selasa.
Menurut Haryono, tidak ada yang perlu dimalukan untuk berbicara yang menyangkut masalah KB karena hal itu sudah merupakan pembicaraan tingkat tinggi, sehingga bukan hal yang tabu lagi untuk dibicarakan.
Haryono mengajak masyarakat untuk bersama2 turut mensejahterakan bangsa dengan ber-KB, sehingga nanti nya dapat menurunkan angka kematian dan kelahiran bayi.
“Alangkah malunya bangsa kita, bila di forum internasional dengan bangga kita menyanyikan lagu2 kebangsaan yang menyanjung tanah air indonesia, bila kenyataannya masih banyak rakyat kita yang miskin, menderita serta angka kematian dan kelahiran bayi masih tetap tinggi”, katanya.
Kedatangan Haryono ke daerah ini untuk pencanangan program KB mandiri secara nasional di daerah ini, sekaligus mendapat gelar sebagai “warga kehormatan” kota Medan.
Selama dua hari di daerah ini ketua BKKBN membuka Iomba pidato generasi muda tentang KB dan masa depan bangsa, meninjau kantor pos Medan untuk meresmikan stempel “dua anak cukup” pada setiap surat, pencanangan KB mandiri sekaligus peletakkan batu pertama gedung pusat pengayoman KB mandiri Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Medan, serta pertemuan dengan IDI, IBI, ISFI, dan organisasi masyarakat pemuda yang mendukung program pemerintah.
Peresmian rumah sakit yang mendapat renovasi bantu an dari USAID di Lubuk Pakam tsb, sekaligus untuk 17 rumah sakit lainnya dan 20 puskesmas di propinsi ini yang keseluruhannya bernilai Rp 110 juta.
Ketua BKKBN juga memberikan piagam penghargaan kepada peserta 36 KB lestari dari pengusaha perkebunan (PTP) pemerintah/swasta sebagai perusahaan paling berhasil menjalankan program KB kepada pegawainya.
Sumber: ANTARA (16/06/1987)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IX (1987), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 705