PRESIDEN AJAK ALUMNI ITB GARAP ROTAN
Jakarta, Antara
Presiden Soeharto mengajak para alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk ikut menggarap pengolahan rotan yang di seluruh dunia nilainya mencapai satu miliar dolar AS.
Ketika menjelaskan kepada wartawan tentang laporan kepada Presiden Soeharto di Istana Merdeka, Kamis tentang pembentukan Pengurus Pusat Ikatan Alumni ITB, Ir Sanyoto Sastrowardoyo mengatakan bahwa mulai tahun 1989 pemerintah melarang ekspor rotan dalam bentuk bahan baku.
“Jika Indonesia mampu memperoleh 500 juta dolar saja dari kesuluruhan satu miliar dolar tersebut, maka hal itu sudah cukup berarti,” kata Sanyoto ketika mengutip ucapan Presiden Soeharto.
Hampir keseluruhan kebutuhan rotan dunia berasal dari Indonesia, sedangkan ekspor Indonesia berupa barang jadi terbuat dari rotan baru mencapai 80 juta dolar. Dalam kesempatan itu Sanyoto didampingi beberapa pengurus pusat IKA ITB antara lain Ir. Tjiputra, Ir. Willy Munandir.
Sanyoto mengatakan dalam kesempatan itu Kepala Negara meminta para alumni benar-benar menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang kemajuannya kian pesat di seluruh dunia sehingga Indonesia tidak ketinggalan dari negara-negara lainnya.
Selain itu penguasaan teknologi juga akan dapat meningkatkan daya saing Indonesia di pasaran internasional.
Presiden Soeharto, kata Sanyoto, juga menaruh harapan agar para lulusan ITB yang kini jumlahnya sekitar 12.500 orang dan tersebar di berbagai lapangan pekerjaan mampu menangani berbagai proyek di tanah air mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan fisik pembangunan proyek-proyek tersebut.
Sumber: ANTARA (17/09/1987)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IX (1987), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 844-845