FACHRUDDIN: PROFIL KABINET PEMBANGUNAN V
Ujungpandang, Antara
Aparatur negara harus menjadi teladan bagi disiplin nasional dalam pelaksanaan pembangunan yang merupakan tekad besar Presiden Soeharto sebagai mandataris MPR, demikian Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Ujungpandang, Prof. Dr. Ir. Fachruddin.
Ketika ANTARA meminta tanggapannya seusai Presiden mengumumkan susunan Kabinet Pembangunan V, Senin malam, ia mengatakan, masalah disiplin nasional tersebut merupakan poin kedua dalam Panca Krida dan penjabaran secara objektif isyarat-isyarat dalam GBHN.
Disiplin nasional yang dimulai dari aparatur negara sangat bagus, mengingat lingkup masyarakat kita terdiri dari masyarakat krinidial (beraneka) dan disiplin nasional ini akan menjadi modal dasar bagi pembangunan selanjutnya, kata rektor.
Sedangkan pembudayaan Pancasila merupakan program lanjutan yang juga diisyaratkan dalam GBHN bahwa Pancasila ini harus lebih dimasyarakatkan untuk lebih mengenal identitas bangsa sendiri yang juga sangat berkaitan dengan disiplin nasional.
Lima tugas pokok dalam Panca Krida tersebut merupakan intisari program kerja Presiden dan pembantu-pembantunya dalam era pembangunan lima tahun mendatang serta menjadikan satu tim kerja dalam rangka pemantapan kerangka landasan untuk tahap tinggal landas.
Sangat Bijaksana
Menyinggung susunan Kabinet Pembangunan V, Prof. Fachruddin menilai langkah yang ditempuh Presiden sangat bijaksana, karena dalam susunan kabinet tersebut tampil 19 wajah baru yang merupakan setengah dari jumlah susunan menteri kabinet tersebut, sekaligus langkah pengkaderan untuk kesinambungan pembangunan.
Selain itu keadaan ekonomi periode lima tahun mendatang merupakan tantangan besar bagi menteri-menteri itu.
Tantangan ekonomi ini harus dijawab dengan menciptakan suasana yang begitu konduksif untuk menggalang potensi masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan.
"Suasana itu hendaknya mendorong para petani lebih bergairan memacu produksinya dan masyarakat pengusaha bergairah menanamkan modalnya," ujar Fachruddin seraya mengatakan bahwa suasana ini harus diciptakan dalam masa yang akan datang.
Tanpa partisipasi masyarakat, katanya, maka tantangan akan semakin besar dan keadaan sebaliknya bila masyarakat berpartisipasi.
Menurut Rektor Unhas ini, untuk masa mendatang dalam menciptakan suasana yang menunjang pembangunan maka kebijaksanaan deregulasi dan debirokratisasi masih harus dilanjutkan, agar bukan hanya investasi dari swasta nasional yang tertanam, melainkan juga dari luar negeri melalui sistim kerjasama yang dampaknya masalah ketenaga kerjaan dapat teratasi, yang merupakan salah satu masalah sosial ekonomi yang cukup sulit mengatasinya.
Untuk masa yang akan datang Indonesia akan menjadi negara yang cukup terpandang di dunia internasional dengan masyarakatnya lebih maju, demikian Fachruddin.
…
Unjungpadang, ANTARA
Sumber : ANTARA (22/03/1988)
…
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku X (1988), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 76-77.