PRESIEN RESMIKAN PROYEK DI NTT

PRESIEN RESMIKAN PROYEK DI NTT

Jakarta, Angkatan Bersenjata

Presiden dan lbu Tien Soeharto kemarin mengadakan kunjungan kerja ke daerah Nusa Tenggara Timur, selain untuk bertemu muka dan berdialog dengan penduduk setempat yang sudah lama mendambakan kedatangan Kepala Negara dan Ibu Negara, juga untuk meresmikan proyek-proyek yang dibangun berbagai departemen demi perkembangan daerah serta kemajuan dan perbaikan kesejahteraan rakyatnya.

Luas NTT 47.876 km persegi yang terdiri dari pulau-pulau dengan penduduk lebih dari tiga juta jiwa. Kepadatan penduduk 64 orang per km persegi, sedang pertumbuhan penduduk 2,05% setahun.

Daerah ini adalah penghasil beras dengan sistem gogo rancah, jagung, kacang tanah, singkong, ubi jalar dan kedele. NTT terkenal sejak dulu oleh usaha peternakannya dan sumber ternak besar seperti sapi dan kerbau potong untuk daerah-daerah lain di Indonesia.

Dulu ternak besar itu juga diekspor, kini tidak lagi demi mencukupi kebutuhan ternak di dalam negeri. NTT adalah pula daerah pariwisata. Obyek pariwisata yang terkenal ke seluruh dunia adalah Pulau Komodo dengan kadal raksasa Varanus Komodoensis, satu­satunya pulau di seluruh dunia di mana masih terdapat hewan peninggalan masa pra sejarah itu.

Obyek wisata yang lain adalah danau-danau Kelimutu yang terkenal dekat Endeh di puncak gunung Kelimutu. Ada tiga danau di sana masing-masing dengan wama air yang berbeda.

Buat memajukan industri pariwisata yang ditargetkan sebagai penghasil devisa yang utama hubungan darat, laut, udara dan telekom perlu diperlancar dengan Bali yang paling banyak dikunjungi turis dari mancanegara.

Sama pula pentingnya dengan itu adalah hotel dengan pelayanan yang baik dan mengesankan. Di antara macam-macam proyek yang diresmikan Presiden Soeharto adalah jaringan jalan raya yang meliputi jalan kabupaten danjalan-jalan desa, jalan negara dan jalan propinsi sudah lama berfungsi.

Pembangunan jalan kabupaten dan jalan desa di NTT selain dilakukan oleh pemerintah dengan dana Inpres dan APBD, juga oleh masyarakat bersama ABRI dalam rangka ABRI Masuk Desa (AMD Manunggal).

Jalan yang diresmikan Presiden itu tersebar di 12 kabupaten, dibangun sejak tahun 1974/75 s/d tahun 1987/88 panjangnya hamper 5.000 km. Bersama itu panjang seluruh jalan di NTT sampai tahun terakhir Pelita IV ini menjadi 9.577,2 km, termasuk 1.007 km jalan negara yang sudah diaspal, sedang jalan propinsi yang sudah diaspal 621 km.

Peresmian jalan kabupaten dan jalan desa itu oleh Presiden Soeharto merupakan penghargaan terhadap kesadaran rakyat dan peran serta mereka dalam pembangunan.

Pembangunan jalan itu melepaskan desa dari keterpencilan, yang identik dengan kesepian, keterbelakangan dan tiadanya kegiatan. Isolasi adalah musuh utama manusia yang mempersulit kehidupannya.

Barang-barang kebutuhan rakyat yang berasal dari kota seperti garam, minyak tanah, sabun, sandang dan sebagainya diangkut dalam jumlah terbatas dengan tenaga manusia dan hewan yang membuat harganya mahal sekali di desa.

Di lain pihak kesulitan angkutan menyebabkan petani hanya bertanam pangan dan palawija sekedar keperluan keluarga percuma diproduksi banyak­ banyak karena tidak bisa dipasarkan ke kota.

Tapi setelah adanya jalan yang dilewati kendaraan bermotor keadaan berubah 180 derajat, biaya angkutan menjadi murah, bepergian ke kota tidak lagi jadi masalah petani dirangsang untuk memproduksi pangan, palawija, buah-buahan, mungkin juga bunga- bungaan dalam jumlah besar, untuk dijual dikota.

Sedang karena adanya kendaran bermotor, barang-barang keperluan rakyat yang didatangkan dari kota, menjadi lebih murah di desa. Desa yang mulanya sepi tiada kegiatan menjadi ramai dan penduduknya sibuk berproduksi.

Jalan raya dan kendaraan bermotor meningkatkan mobilitas manusia selain barang-barang. Mobilitas manusia berarti membawa kemajuan, pandangan hidup baru dan modernisasi ke desa, terutarna modernisasi pertanian buat meningkatkan produksi baik dalam kuantitas maupun kualitas demi kesejahteraan petani.

Jalan dan kendaraan bermotor juga memudahkan angkutan barang-barang bangunan ke desa, baik untuk pembangunan yang dilakukan rakyat sendiri maupun pembangunan proyek pemerintah.

Maka tepatlah ibarat yang mengatakan jalan raya adalah urat nadi ekonomi. Dari segi politik, jalan raya juga perlu untuk memelihara persatuan rakyat dan kesatuan wilayah dan memelihara stabilitas. Pokoknya jalan raya penting sekali demi ketahanan desa dan secara kolektif ketahanan nasional di segala bidang.

Dengan bertambah panjangnya jalan raya di NTT itu hubungan darat dari Banda Aceh sampai Los Palos kota paling Timur di Timor Timur sudah dapat dilaksanakan.

Hubungan darat Banda Aceh Los Palos itu dirintis oleh Menteri Perhubungan Rusmin Nurjadin yang pemah mencoba jalan darat itu lima atau enam tahun yang lalu.

Karena daerah Nusa Tenggara terdiri dari pulau-pulau, kelancaran perjalanan jalan raya di lintas Nusa Tenggara amat ditentukan oleh tersedianya dalam jumlah yang memadai kapal-kapal penyeberangan antar pulau jenis Ro-Ro seperti yang menghubungkan jalan lintas Sumatera dengan lintas Jawa. Penyediaan kapal Ro-Ro dalam jumlah yang memadai di Nusa Tenggara kiranya masih merupakan Das Sollen.

Jakarta, ANGKATAN BERSENJATA

Sumber : ANGKATAN BERSENJATA (03/06/1988)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku X (1988), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 321-323.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.