PROGRAM KB INDONESIA AKAN DAPAT HIBAH SEBESAR 45 JUTA DOLAR
Jakarta, Antara
Kepala BKKBN Pusat DR. Haryono Suyono mengatakan, UNFPA (Badan PBB urusan kependudukan dunia) sudah menyatakan keinginannya untuk melanjutkan bantuannya kepada program KB di Indonesia berupa hibah antara 16 sampai 25 juta dolar AS.
“Bantuan dari UNFPA yang merupakan dampak positif atas keberhasilan Indonesia dalam melaksanakan gerakan KB ini, hampir positif dan akan dimulai tahun 1990,” kata Haryono dalam acara dengar pendapat dengan Komisi VIII DPR-RI, Rabu.
Selain itu, Amerika Serikat melalui Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) juga sedang memproses anggaran bantuan yang juga dalam bentuk hibah sekitar 20 juta dolar AS, ujar Haryono.
“Kalau kedua bantuan itu masuk, maka hibah yang akan diterima Indonesia berjumlah sekitar 40 sampai 45 juta dolar, dan hibah ini bukanlah sebagai hutang yang harus dikembalikan,” tegasnya.
Menurut Haryono, Bank Dunia juga sedang membicarakan kemungkinan bantuan yang sama untuk Indonesia dan mereka berjanji akan memberikan bantuan itu asalkan Indonesia siap melakukan tender internasional.
“Saya sudah mendapat jaminan dari Presiden Soeharto dan Menteri Keuangan bahwa Indonesia siap untuk mengikuti tender internasional tersebut,” katanya.
Berdasarkan evaluasi kegiatan selama Repelita IV dan proyeksi untuk Repelita V, Haryono antara lain menyebutkan bahwa dengan semakin ketatnya sumber dana yang tersedia untuk anggaran program, diperlukan upaya pengelolaan dan penggunaannya secara optimal.
Dalam memasuki repelita V, BKKBN lanjut Haryono, telah menyederhanakan struktur proyek-proyek di lingkungan program KB nasional, dan penyatuan pengelolaan anggaran bantuan luar negeri ke dalam anggaran pembangunan (DIP).
Sumber : ANTARA (27/06/1989)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XI (1989), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal.431.