INDONESIA MANFAATKAN KONGRES INTERNASIONAL UNTUK JELASKAN KB
Jakarta, Antara
Indonesia akan memanfaatkan pertemuan internasional di Jakarta tahun depan yang bertema “Islam dan Keluarga Berencana” untuk menjelaskan bahwa program KB, sama sekali tidak bertentangan dengan hukum Islam.
Menteri Agama Munawir Sjadzali menjelaskan itu kepada wartawan setelah bersama Kepala BKKBN Haryono Suyono melaporkan kepada Presiden Soeharto tentang kongres itu di Bina Graha, Jakarta, Senin.
“Indonesia ingin mempopulerkan kesadaran tentang perlunya program KB,” kata menteri.
Munawir mengatakan, Presiden akan membuka kongres yang berlangsung 19-24 Februari 1990 di Jakarta, namun pertemuan yang dihadiri 60-70 peserta dari berbagai negara khususnya negara Islam, dilaksanakan di Lhok Seumawe, Aceh.
Ia mengatakan, pertemuan ini diselenggarakan Pemerintah Indonesia bersama Universitas Al-Azhar, Mesir.
Pada tahun 1987, Menag Munawir diundang oleh AI-Azhar untuk menjelaskan pelaksanaan program KB di tanah air khususnya yang menyangkut peranan para ulama.
Ia mengatakan, dahulu di Tirnur Tengah dan juga Mesir, terdapat pandangan yang menyebutkan KB tidak dibenarkan oleh agama. “Namun, pandangan tersebut mulai berubah, karena ternyata pertumbuhan penduduk Mesir terlalu tinggi,” katanya.
Karena itu, katanya, Indonesia diundang untuk menghadiri pertemuan di Mesir itu untuk menjelaskan program KB termasuk keikusertaan para ulama menyukseskan program KB ini.
Munawir mengatakan, para ulama Mesir dan negara-negara Islam lainnya ingin melihat secara langsung pelaksanaan program tersebut.
Di tempat yang sama, Presiden juga menerima Gubernur Sulawesi Selatan, Amiruddin, namun tidak diperoleh keterangan tentang pertemuan itu.
Sumber : ANTARA (27/11/1989)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XI (1989), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 659-660.