IMPLIKASI HADIAH UNPA MEMBUAT PROGRAM KB SEMAKIN MANDIRI

IMPLIKASI HADIAH UNPA MEMBUAT PROGRAM KB SEMAKIN MANDIRI

 

 

Jakarta, Suara Pembaruan

hnplikasi Pemberian Haeliah “United Nations Population Award” dari PBB bagi Indonesia pada 9 Juni lalu dalam program kependudukan, khususnya bagi BKKBN adalah peningkatan kegiatan dari keluarga berencana itu sendiri, yaitu dari program menjadi gerakan. Karena sasaran KB nantinya bukan lagi banyaknya akseptor yang dicapai tetapi lebih pada berapa orang yang melaksanakan KB mandiri.

Hal tersebut dikemukakan Kepala BKKBN Pusat Dr. Haryono Suyono kepada wartawan di kantornya hari Selasa, sepulang menyertai rombongan Presiden Soeharto dari New York.

Dikatakan, selain itu penghargaan dalam bidang kependudukan yang satu-satunya diberikan kepada Indonesia tahun 1989 ini juga mengandung tanggungjawab berat yang sekaligus merupakan pemacu bagi masyarakat dan para petugas KB untuk 910

semakin membudayak:an Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) untuk mempertahankan laju penduduk yang dicapai sekarang ini.

 

Program Bantuan

Menurut Haryono, kepergian kepala negara untuk menerima hadiah UNPA itu banyak menghasilkan berbagai keputusan internasional khususnya dalam permintaan bantuan kepada United State Agency for International Development untuk pengembangan lebih Ianjut gerak:an KB mandiri di Indonesia.

Hal tersebut ternyata dari kesanggupan Presiden Amerika Serikat George Bush sendiri untuk melanjutkan program bantuan negaranya kepada Indonesia terutama dalam bidang kependudukan. Sehingga dapat diharapkan, KB mandiri yang ditandai dengan lingkaran biru KB itu bisa mencapai hasilnya pada tahun 2000 nanti.

Misalnya, berhasilnya ditingkatkannya bantuan dari 16 juta dollar menjadi 25 juta dollar. Dalam rangka itu juga dimungkinkan adanya bantuan 500 unit mobil KB untuk mengganti mobil-mobil untuk beroperasi di daerah yang hampir 50 persen sudahrusak, seperti dialarni BKKBN di Jawa Timur.

Nantinya bantuan-bantuan dari luar negeri dalam bidang keluarga berencana tidak lagi dipakai langsung untuk membiayai program itu tetapi hanya untuk memancing gerakan masyarak:at untuk menjalankan keluarga berencana secara mandiri. Dengan demikian bantuan itu bisa dilipat gandakan pemakaiannya.

 

Bukan Sekadar CU

Dijelaskan, sebenarnya penghargaan UNPA bukan hanya karena keberhasilan Indonesia dalam mencapai jurnlah current user (CU) atau peserta KB aktif saja tetapi mau menghargai perjuangan yang gigih dari bangsa ini dalam bidang kependudukan secara keseluruhan.

Seperti telah diterima oleh Indira Gandhi ketika ia masih hidup. la bisa menerima penghargaan dalam bidang kependudukan bukan karena berhasil melaksanak:an program keluarga berencananya, tetapi justru terbalik. Karena memperjuangkan program KB itu kabinetnya sempat dibubarkan.

Perjuangan yang gigih macam Gandhi inilah yang mau dihargai oleh PBB. Demikian pula dengan negara Togo di Afrika, yang berani untuk pertama kalinya menggunak:an nama keluarga berencana bagi program kependudukan mereka. Sebab, negara-negara Afrika lainnya biasanya menggunak:an istilah program sosial atau program peningkatan kesehatan ibu dan anak.

 

 

Sumber : SUARA PEMBARUAN (14/06/1989)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XI (1989), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 710-911.

 

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.