CUPLIKAN PIDATO PRESIDEN SOEHARTO: BERBAGAI SEKTOR DIPRIORITASKAN
Jakarta, Media Indonesia
Berbagai permasalahan diungkapkan Presiden Soeharto dalam pidatonya di depan Sidang Paripurna DPR kemarin ketika mengantar RAPBN 92/93. Di bawah ini karni ambil cuplikan mengenai beberapa bidang di antaranya sebagai berikut:
Tentang Lima Sektor Pembangunan
Pemerintahan dalam tahun anggaran 1992/1993 memprioritaskan lima sektor pembangunan yang akan memperoleh anggaran cukup besar. Kelima sektor tersebut adalah sektor perhubungan dan pariwisata, sektor pertambangan dan energi, sektor pendidikan generasi muda, kebudayaan nasional dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Sektor lainnya adalah sektor pertanian dan pengairan serta sektor pembangunan daerah, desa dan kota.
Sektor perhubungan dan pariwisata tetap memperoleh alokasi anggaran terbesar yaitu hampir Rp. 4,4 trilyun dengan sebagian besar akan digunakan untuk membangun jalan. Kegiatannya mencakup rehabilitasi, pemeliharaan dan peningkatan puluhan ribu kilometer jalan yang ada serta pembangunan ratusan kilometer jalan baru sekaligus melanjutkan pembangunan jalan di Irian Jaya.
Dibidang perhubungan darat, akan ditingkatkan pelayanan kereta api dan berbagai fasilitas penyeberangan. Sedangkan dalam prasarana perhubungan laut, akan diperluas dengan membangun dermaga di 25 pelabuhan umum dan 76 pelabuhan perintis.
Di bidang perhubungan udara, akan ditingkatkan mutu puluhan landasan udara yang tersebar di berbagai daerah.
Tentang Listrik
Di bidang prasarana fisik yang memperoleh prioritas dalam pembangunannya adalah perlistrikan dengan anggaran yang tersedia mencapai Rp. 2,7 trilyun yang berarti naik 22% dibanding dengan anggaran sekarang.
Anggaran yang tersedia ini akan digunakan untuk menyelesaikan pembangunan sejumlah pembangkit tenaga listrik dan perluasan jaringan transmisi serta distribusi yang tersebar di berbagai daerah. Selain itu juga akan diperluas listrik di pedesaan di mana dalam tahun anggaran mendatang akan menjangkau 2.320 desa lagi di seluruh Indonesia.
Tentang Pertanian dan Pengairan
Sektor pertanian dan pengairan dengan perolehan anggaran direncanakan senilai Rp. 2,9 trilyun. Anggaran ini akan digunakan untuk mencetak sawah seluas 70.000 Ha, perluasan areal kedelai seluas 20.000 Ha, mengembangkan komoditi ekspor perkebunan, melaksanakan inseminasi buatan bagi ternak rakyat dan meningkatkan mutu gizi melalui teknologi pekarangan.
Khusus dengan adanya ramalan kemungkinan kemarau panjang, maka disediakan anggaran untuk bantuan benih bagi petani di daerah yang rawan kekeringan mencakup areal seluas 120.000 Ha. Disamping itu, untuk berjaga-jaga menghadapi kemarau panjang ini disediakan tambahan anggaran program padat karya bagi daerah rawan kekeringan. Persiapan serupa juga dilakukan di bidang lain seperti bidang kesehatan.
Dalam mendukung pembangunan pertanian, pembangunan pengairan yang mencakup rehabilitasi jaringan irigasi seluas 79.500 Ha, biaya operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi seluas 1,3 juta Ha, pembangunan jaringan irigasi baru 86.100 Ha, serta peningkatan ribuan hektar rawa dan tambak.
Tentang Sumber Daya Manusia
Namun, prioritas yang sangat penting dari berbagai sektor ini adalah memperluas pelayanan dasar dan pengembangan mutu sumber daya manusia dengan ragam kegiatannya yang sangat banyak dan luas. Pembiayaannya tersebar di berbagai sub sektor seperti pendidikan, kesehatan, perumahan dan pemukiman, kesejahteraan sosial dan peranan wanita, kependudukan dan KB, tenaga kerja, transmigrasi dan lainnya.
Bagi sub sektor pendidikan dan generasi, disediakan anggaran hampir Rp. 2, 7 trilyun yang akan digunakan untuk meningkatkan mutu pendidikan dasar dan melanjutkan persiapan kebijakan pendidikan dasar sembilan tahun.
Di sektor kesehatan, untuk memenuhi kebutuhan tenaga dokter di daerah terpencil, akan ditempatkan 1.500 dokter dengan mendapat tunjangan khusus sesuai dengan tingkat keterpencilan daerah tugas.
Tentang Pemukiman
Peningkatan pelayanan dasar dan pengembangan mutu sumber daya manusia juga dilakukan melalui perbaikan dibidang perumahan rakyat dan pemukiman. Antara lain, penyediaan air bersih, perumahan sederhana, perbaikan kampung, saluran air limbah dan pembuangan sampah.
Sedang kegiatannya, akan diutamakan bagi rehabilitasi dan pembangunan unit produksi dan jaringan distribusi air bersih di 30 kota besar, 75 kota sedang, 300 kota kecil dan 400 desa.
Untuk melayani masyarakat yang kurang mampu akan dilanjutkan tambahan pemasangan 9.000 hidran umum dan 1.100 terminal air serta 1.600 lingkungan pemukiman yang tersebar di berbagai daerah akan diperbaiki, tuturnya. Selain itu akan disediakan bantuan biaya melalui perbankan untuk keperluan kredit rumah sederhana dengan bunga yang terjangkau masyarakat berpenghasilan untuk pembangunan sedikitnya 55.000 rumah.
Untuk transmigrasi anggaran yang disediakan, akan mencapai Rp.754 milyar atau naik 19% dari yang sekarang. Kegiatannya selain memindahkan 60.000 KK juga akan diutamakan meningkatkan mutu rumah dan penyectiaan air bersih yang lebih memadai serta peningkatan prasarana jalan.
Tentang Penanggulangan Kemiskinan
Erat kaitannya dengan pengembangan mutu sumber daya manusia adalah sasaran untuk menanggulangi kemiskinan yang memiliki banyak segi. Karena itu penanggulangan kemiskinan harus ditingkatkan melalui semua program sektoral maupun daerah.
Penanggulangan kemiskinan harus ditingkatkan melalui semua program sektoral maupun daerah yang sejak tahun pertama Repelita V telah dilancarkan program khusus untuk menanggulangi kemiskinan di daerah melalui program Pengembangan Kawasan Terpadu (KPT). Untuk itu, untuk tahun anggaran mendatang program PKT akan lebih ditingkatkan dan diperluas lagi dengan jumlah anggaran direncanakan lebih dari dua kali lipat dibandingkan yang sekarang.
Berbagai kebijakan, program dan langkah tersebut sangat penting artinya untuk mengangkat tingkat hidup lapisan besar masyarakat. Selain itu juga untuk memperluas pemerataan serta terus mendorong bangkitnya prakarsa dan kreativitas masyarakat hingga semua itu akan memperkuat landasan pembangunan sebelum memasuki tahap barunanti.
Tentang Bantuan Inpres
Program lain yang juga tak kalah penting dan sangat strategis, adalah bantuan Inpres kepada daerah di mana pemerintahan merencanakan meningkatkan anggarannya sebesar 27% yang berarti hampir dua kali lipat besarnya daripeningkatan seluruh anggaran pembangunan sebesar 14,6%. Anggaran Inpres ini, mencakup 30% lebih dari seluruh pembiayaan rupiah dengan bantuan terbesar bagi daerah tingkat II. Bantuan desa untuk tahun anggaran 1992/1993, jumlahnya akan mencapai Rp. 45 juta per desa yang berarti naik tiga kali lipat dibandingkan dengan tahun pertama Repelita V
Untuk bantuan daerah tingkat II, juga akan meningkat hampir 40% dari yang sekarang, ini merupakan yang pertama anggaran Inpres bantuan Daerah Tingkat II lebih besar dari Inpres Bantuan Daerah Tingkat I.
Bantuan minimum bagi daerah tingkat II dari Rp. 200 juta per daerah menjadi Rp.750 juta. Peningkatan ini, untuk membantu kabupaten dan kotamadya yang penduduknya sedikit.
Langkah ini juga, merupakan langkah nyata menuju ke arah pelaksanaan otonomi daerah yang lebih besar kepada daerah tingkat II yang gagasan awalnya pernah dikemukakan beberapa tahun lalu.
Dari tahun ke tahun jumlah orang miskin di Indonesia terus menurun. Namun berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional dan Sensus Penduduk jumlahnya masih besar yaitu 27 juta orang.
Sebab itu, strategi yang terbaik adalah memberikan tanggungjawab yang lebih besar kepada Pemda dan masyarakat setempat dalam menanggu langinya. Bantuan dasar bagi setiap daerah tingkat I akan naik menjadi Rp. 22,5 milyar dari Rp. 18 milyar pada tahun anggaran sekarang. Sementara untuk bantuan tambahan pangan, tahun anggaran mendatang besamya tetap Rp. 108 milyar bagi seluruh propmsi.
Bantuan Inpres SD, nilainya akan meningkat menjadi Rp. 609 milyar dari Rp. 521 milyar. Bantuan iniakan digunakan untuk membangun 725 gedung SD baru khusus di daerah transmigrasi, PIR dan pemukiman baru serta daerah terpencil.
Bantuan Inpres Kesehatan dananya meningkat 26% atau sama dengan Rp. 339 milyar dengan kegiatan meliputi perluasan jangkauan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan di daerah.
Bantuan Inpres lainnya, adalah untuk penghijauan dan peningkatan jalan kabupaten. Kepala Negara menilai seluruh bantuan Inpres ini sangat penting dalam mewujudkan pem erataan pembangunan antar daerah. Sedangkan bentuknya terus disempumakan dalam meningkatkan kemampuan daerah untuk menggali potensinya sendiri. Hal ini merupakan langkah nyata untuk mewujudkan kemandirian dalam memikul tanggungjawab pembangunan nasional.
Pembangunan pertahanan dan keamanan nasional terus diperhatikan. Untuk tahun anggaran mendatang, sedikitnya Rp. 1,1 trilyun.
Sumber : MEDIA INDONESIA (07/01/1992)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XIV (1992), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 35-39.