PEMUDA AGAR PERSIAPKAN DIRI HADAPI PEMILU 1992

PEMUDA AGAR PERSIAPKAN DIRI HADAPI PEMILU 1992

 

 

Jakarta, Pelita

Presiden Soeharto mengharapkan agar pemuda benar-benar mempersiapkan diri menghadapi Pemilu 1992, karena Pemilu merupakan suatu mekanisme dalam kehidupan Demokrasi Pancasila, terutama dalam rangka perwujudan kedaulatan rakyat.

Adalah wajar jika Pemilu mendapat dukungan dari pemuda, karena pemuda akan menjadi penerus pembangunan di masa depan. Karena itu Bapak Presiden mengharapkan para pemuda benar-benar menunjukkan kesiapan dalam menghadapi Pemilu mendatang, kata Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Ir. Akbar Tandjung kepada wartawan setelah diterima Presiden Soeharto di kediaman Jalan Cendana, Senin (23/3).

Menurut Akbar, dewasa ini kegiatan kepemudaan melalui organisasi pemuda dikaitkan dengan kesiapan menghadapi Pemilu 1992 dan SU MPR 1993 meningkat.

Kesiapan itu diwujudkan dengan tekad untuk menyukseskan Pemilu, dalam arti mereka akan turut ambil bagian dalam memberikan hak suaranya dan memberikan sumbangan pikiran yang disampaikan organisasi kepemudaan dalam kaitannya dengan SU MPR.

Kepada Kepala Negara, Menpora juga melaporkan kegiatan program Sarjana Penggerak Pembangunan Pedesaan (SP3) untuk tahun 1992/33. Jika tahun-tahun lalu jumlahnya 800 orang, untuk tahun ini diperkirakan 1.400 orang.

Untuk tahun ini pelaksanaannya dilakukan koordinasi dengan beberapa Instansi yang memiliki relevansi dengan program SP3, misalnya Depdagri dikaitkan dengan program pengembangan kawasan terpadu, Depsos dikaitkan dengan program Karang Taruna, Depnaker dikaitkan dengan program sarjana tenaga kerja sukarela terdidik dan Deptrans dikaitkan dengan kegiatan transmigrasi.

Melalui koordinasi itu diharapkan akan lebih meningkatkan program SP3, melakukan penyempumaan. melakukan kegiatan yang lebih selektif dengan memilih sarjana-sarjana yang memiliki motivasi kuat untuk terjun ke desa. Mereka ju ga diberikan bekal sebelum terjun ke desa, sehingga memiliki wawasan dan menguasai permasalahan di pedesaan.

Menanggapi laporan itu, Presiden selain menyambut baik juga menyatakan agar program itu dilanjutkan.

Kepada Presiden, Menpora juga melaporkan berbagai program kepemudaan di Asia Tenggara dan kawasan ASEAN, yang akan ditingkatkan kegiatannya di waktu-waktu mendatang.

 

Olimpiade Barcelona

Mengenai kegiatan keolahragaan, Menpora Akbar Tandjung melaporkan persiapan Indonesia menghadapi Olimpiade Barcelona, Spanyol, Juli mendatang. Kini para atlet Indonesia mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya menghadapi pesta olahraga dunia itu.

Sesuai dengan keputusan KONI Pusat, 12 cabang olahraga dan satu cabang berupa eksibisi yaitu taekwondo akan dikirim ke Barcelona. Dari ke-12 cabang olahraga itu,dua cabang olahraga yakni bulu tangkis dan panahan, diharapkan meraih medali emas.

Dalam pesannya, Presiden mengatakan agar para atlet mempersiapkan diri sebaik-baiknya, terutama bagi cabang-cabang olahraga yang memiliki harapan meraih medali. Segala persiapan agar dilakukan sebaik-baiknya, sehingga penampilan para atlet betul-betul mencapai puncaknya pada Olimpiade Barcelona.

Menpora juga melaporkan ditetapkannya cabang-cabang olahraga untuk SEA Games 17 di Singapura dan PON 13 di Jakarta tahun 1993. Mengenai Hari Olahraga Nasional (Haomas) 1992, September mendatang dilaporkan akan diselenggarakan eli luar Jakarta, kemungkinan di Padang, Sumatera Barat atau Palembang, Sumatera Selatan. Akan dipilihnya satu dari dua kota itu, karena pada waktu bersamaan di Jakarta berlangsung KTT Non Blok.

 

 

Sumber : PELITA (24/03/1992)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XIV (1992), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 102-104.

 

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.