ANCAMAN DARI DIRI SENDIRI

ANCAMAN DARI DIRI SENDIRI

 

 

Jakarta, Media Indonesia

Presiden Soeharto Rabu menegaskan, ancaman yang kita hadapi terutama justru datang dari diri kita sendiri, yang disebabkan oleh ketidakmampuan dalam menghayati dan mengamalkan Pancasila secara setia dan sungguh-sungguh.

Kepala Negara yang mengemukakan itu dalam peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) di Sasono Langen Budoyo, Taman Mini Indonesia lndah (TWI) Jakarta berharap, bangsa yang sangat majemuk ini menjadi masyarakat yang rukun dan bersatu dalam semangat Persatuan Indonesia.

Pembangunan Jangka Panjang Tahap Kedua (PJPTII) nanti tidak boleh sampai menggeser cita-cita dasar untuk mengamalkan Pancasila di segala bidang kehidupan bangsa tegasnya.

Pak Harto mengingatkan, apa pun yang telah dilakukan untuk mengejar ketertinggalan yang dialami, tidak boleh meninggalkan Pancasila. “Kita harus mengembangkan masyarakat kita menjadi masyarakat Pancasila di seluruh bidang kehidupan, baik di bidang politik, ekonomi, sosial maupun kebudayaan.”

Dalam rangka memperingati Harkitnas, Presiden Soeharto Rabu sore juga membuka Pameran Pembangunan Hari Kebangkitan Nasional di Arena PRJ dirangkai dengan Pameran Ristek 1992 dan Rakor Nasional Ristek X.

Pada kesempatan ini Pak Harto mengemukakan, PJPTII sebagai tahap tinggal landas sangat menentukan masa depan bangsa. Jika berhasil melewati tahap pembangunan yang kritis ini, maka akan menjadi bangsa yang maju, makmur dan sejahtera. Sebaliknya apabila mengalami kegagalan. maka akan mengalami kemunduran di segala bidang.

Menurut Kepala Negara, pengalaman pembangunan kita selama ini dan pengalaman pembangunan bangsa-bangsa lain menunjukkan, bangsa yang maju ekonominya adalah bangsa yang mempunyai keunggulan di bidang Ristek. Karena itu ia berpesan, agar bangsa Indonesia lebih tekun dalam melakukan riset dan makin mampu memanfaatkan teknologi, serta mendorong masayarakat untuk lebih menghargai Ristek.

“Kita harus membangkitkan semangat inovasi, riset dan teknologi. Pendek kata, kita harus mengusahakan agar Ristek menjadi bagian dari minat masyarakat kita,” ujar Pak Harto.

 

 

Sumber : MEDIA INDONESIA (21/05/1992)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XIV (1992), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 107-108.

 

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.